REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Pascapenggusuran kios-kios pedagang di Stasiun UI yang telah berlangsung pada Rabu (29/5) menyisakan reruntuhan bangunan yang masih dibersihkan oleh para pekerja bangunan. Untuk apa sebenarnya pemerataan kios-kios ini?
Seorang mandor (yang tidak ingin disebutkan namanya) menjelaskan, proyek penertiban dan penggusuran kios-kios Stasiun UI ini adalah untuk proyek perluasan peron stasiun.
Ternyata tak hanya di Stasiun UI saja yang mengalami proyek ini. Akan tetapi, penertiban sudah terjadi di 38 stasiun di Jabodetabek. Perluasan peron ini nantinya akan dilakukan pengaspalan jalan pada jalan-jalan tempat turun para penumpang dari kereta.
“Kan nantinya biar kalau hujan gak becek jalanannya, nanti kan bisa kotor kalau adik mahasiswa lewat sini. Malu kan sama temennya nanti, masa bajunya kotor buat kuliah”, canda Mandor sambil memperhatikan pekerjaan para pekerja berbaju biru, Sabtu (1/6) pekan lalu.
Selain itu, polisi yang tengah berjaga di jalur I Stasiun Depok menjelaskan, sudah melakukan pendekatan kepada sebagian pemilik kios. Ternyata, pemilik kios tersebut sebagian besar sudah memiliki kios lain di luar Stasiun UI Depok. Juga, ada yang surat kontraknya sudah habis namun tidak diperpanjang.
Ditanya tentang alasan penertiban dan pemerataan kios-kios pedagang di Stasiun UI, petugas polisi yang juga enggan menyebut namanya ini menjelaskan, adanya sistem ticketing seperti ATM pada setiap peron membuat penertiban harus dilakukan.
Jadi, tidak akan ada lagi orang-orang yang tidak memiliki tiket bisa masuk ke dalam peron. Untuk itulah diberlakukan sterilisasi Stasiun UI dengan penertiban ini. Pascapenertiban, ujarnya, diharapkan penumpang kereta lebih mudah dan nyaman untuk membeli tiket dan masuk ke stasiun.