Aku dan Keadaan
Akulah jasad yang tak bosan bergerak..
Melawan kerapuhan karena tuntutan nafsu yang bising
Menjadikan setiap hasrat menikmati hidangan yang menggoda
Akulah mata yang terus terpejam..
Khawatir bila terus terobsesi pada pesona dara
Membuyarkan fokus karena resonansi jiwa yang terus memikirkannya
Akulah kaki yang ragu-ragu melangkah..
Sebab tujuan selalu penuh terisi oleh tawa semu
Akhirnya mengebiri semangat dan mewajarkan disorientasi
Akulah tangan yang selalu mengepal..
Mengantisipasi intimidasi dan serangan seketika
Sebab keamanan telah terkubur mati di rumah-rumah maupun di jalanan
Akulah jiwa yang terus memberontak..
Tidak menerima keadaan yang semakin amburadul
Lenyapnya moral dan tersayatnya karakter, merupakan secuil dari bobroknya keadaan ini
Akulah pribadi yang terus diuji..
Berbagai tawaran kotor dan ajakan nista
Bersusah payah membuatku manut di bawah temaram
Akulah sisa-sisa harapan yang masih tegar..
Melawan badai musibah yang datang silih berganti
Sementara pemangku kebijakan sedang sibuk menghitung untung-rugi
Akulah rakyat yang ada di pelosok sana..
Menyaksikan modernisasi mengintervensi nilai adat dan agama
Hingga lambat laun menggerus nilai gotong royong dengan pragmatisme yang oportunistis
Akulah yang muak dengan keadaan ini..
Ditambah lagi stagnasi kawula di bawah bayang-bayang
Akhirnya arah dan tujuan menghilang, begitu juga dilema yang terus menerjang
Islamic Mission City, Cairo, 25 Januari 2012 13.40
Ahmad Satriawan Hariadi