REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontroversi masyarakat yang sibuk mempersoalkan halal atau haram seorang Muslim mengucapkan Natal kepada umat Kristiani masih terjadi di Indonesia. Penggagas Indonesia tanpa Diskriminasi, Denny JA memotret fenomena itu dalam puisi. Berikut puisi lengkapnya:
Puisi Bocah Muslimah di Hari Natal
Oleh Denny JA
Ayah,
Akankah Tuhan marah
Aku seorang Muslimah
Selamat Natal aku ucapkan
Kepada temanku Katolik dan Protestan?
Ataukah Tuhan senang
Temanku menjadi riang
karena aku ikut bahagia
di hari Natal mereka?
Pak Ahmad tertegun dan terdiam
Ludahnya tak sengaja tertelan
Apa yang harus ia katakan
Putrinya baru usia belasan?
Haruskah ia ceritakan
Agama banyak aliran
Ulama banyak tak sepaham
Siapa menjadi pegangan?
Ucapkan Natal, haram hukumnya
Ini kata Buya Hamka
Ucapkan Natal, halal hukumnya
Din Syamsudin yang menyatakannya
Buya Hamka pernah menjadi ketum MUI
Din Syamsudin pernah menjadi ketum MUI
Keduanya dihormati
Namun keduanya tak sehati
Pak Ahmad haji yang taat
Sholatnya tak pernah tinggal walau satu rakaat
Namun sejak Nabi Muhammad wafat
Banyak versi Islam yang terlihat
Ada yang Sunni keyakinannya
Ada Syiah yang dipercaya
Ada Ahmadiyah namanya
Ada nation of Islam pahamnya
Ada Wahabisme alirannya
Ada Islam liberal pandangannya
Ada Muslim progresif namanya
Ada Islam berkemajuan slogannya
Ada pula Islam Nusantara
Masing-masing paham punya ulama
Mereka tak satu muara
Semua menyatakan kebenaran di pihaknya
Siapa yang harus diikutinya?