REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Hadi Saputra, Kaprodi S1 Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta
Sebuah kisah dalam tayangan iklan di media televisi nasional menceritakan tiga petualang yang berasal dari negara yang berbeda terombang-ambing di tengah lautan yang luas di dalam perahu kecil. Di tengah laut, mereka menemukan sebuah kotak kayu yang ternyata di dalamnya terdapat lampu wasiat. Salah seorang dari mereka menggosok-gosok lampu itu dan muncullah jin yang ternyata bisa mengabulkan tiga permintaan.
Ketiga petualang ini sepakat meminta sebuah permintaan seperti yang dijanjikan. Orang pertama yang berasal dari Inggris meminta supaya dipulangkan ke negaranya karena dia mempunyai keluarga yang bahagia disana. Dalam sekejap mata, orang Inggris itu sudah hilang dari pandangan kedua temannya. Kemudian orang kedua yang berasal dari Jerman ingin pergi ke Hawaii untuk menikmati musim panas karena di negaranya sedang musim dingin.
Orang ketiga yang berasal dari Indonesia bingung mau minta apa. Akhirnya setelah dipikir-pikir dia minta agar kedua orang tadi dikembalikan karena dia tidak punya teman untuk diajak bicara. Maka dalam sekejap kedua orang tadi muncul lagi di tengah laut.
Pembaca yang kreatif, seberapa besar Anda membutuhkan orang lain dalam aktivitas anda? Apakah saat makan malam Anda ingin ditemani orang lain? Apakah saat memilih pakaian di toko Anda meminta pendapat orang lain? Atau apakah saat memiliki ide Anda menanyakan pendapat orang tentang ide tersebut? Jika ya, maka bisa dipastikan Anda adalah orang yang membutuhkan orang lain dalam hidup Anda. Sebuah pesan moral dari iklan yang mengatakan ”Gak ada loe gak rame..” menunjukkan betapa kita butuh orang lain dalam hidup ini.
Manfaat yang bisa kita peroleh ketika kita memiliki sahabat adalah kita memiliki orang yang bisa mengingatkan kita tentang apa yang kita pilih, terutama ketika kita keliru. Terkadang dalam hidup ini kita dihadapkan pada pilihan mana yang harus dilakukan. Manapun yang kita pilih, kita akan selalu dibayangi oleh masalah dan motivasi dalam pilihan itu, yakni bayangan risiko yang nantinya akan jadi masalah ketika kita salah serta motivasi kita untuk mencoba menjalaninya.
Ketika kita bertambah usia, otomatis tugas dan tanggung jawab kita juga meningkat. Pada saat itulah ada masalah membayangi kita. Jika kita selalu membayangkan sisi negatifnya maka kita tidak akan mau melakukannya. Yang ada hanya keinginan saja.
Dalam sebuah pertandingan sepak bola hasil akhirnya adalah 0-0. Kenapa tidak ada yang mencetak gol? Karena yang ada hanya keinginan. Padahal hasil diperoleh dari apa yang dilakukan, bukan dari yang ingin dilakukan.
Hingdranata Nikolay dalam Coffee for The Mind mengatakan untuk mencapai sesuatu keinginan saja tidak cukup. Untuk mendapatkan sesuatu, menunggu dan optimistis saja tidak cukup. Terkadang, seseorang harus menunggu datangnya motivasi, baru bergerak. Padahal seperti prinsip momentum, motivasi justru mengikuti tindakan dari belakangnya. kita justru baru bisa benar-benar termotivasi dan terbakar saat kita telah memulai dan benar-benar melakukan sesuatu.
Dalam sebuah kutipan, pepatah klasik mengatakan ”Jika Anda menggerutu dan menolak untuk mempunyai masalah besar, anda telah mengaku sebagai orang kecil.” Bahkan Dick Armey mengatakan ”Anda tidak bisa unggul saat selalu ingin membalas orang lain agar seimbang.”
Pembaca yang kreatif, Anda pernah menonton film Forrest Gump? Dalam film tersebut terdapat nasihat yang muncul dari seorang ibu kepada anaknya yaitu ”Hidup ini bagai sekotak coklat. Kamu tidak tahu apa yang akan kamu dapatkan di dalamnya.”
Salah satu makna dari film itu adalah kita meyakini bahwa dalam kehidupan bisa saja kita akan mendapatkan kesenangan dan kemenangan, namun juga terkadang kesedihan dan kemarahan. Terkadang kita tertawa namun bisa juga menangis. Terkadang kita tersenyum bahagia namun terkadang bisa sinis bertanya ”Kok bisa..?”. Semuanya akan kita dapatkan dan kita lalui dalam hidup ini, karena memang semuanya adalah variasi dalam hidup.
Jika kita ingin mendapatkan sesuatu dan ingin sekali mendapatkannya maka hadapilah (terimalah). Dalam hidup tantangan memang selalu ada. Oleh karena itu berdamailah dengan keadaan. Sehat dan sukses selalu.