REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai upaya promosi pariwisata nusantara ke mancanegara telah dilakukan Kementerian Pariwisata (kemenpar), dalam menggaet wisatawan mancanegara untuk datang dan berkunjung di negara yang identik dengan Bali ini.
Media massa disebut ikut mendongkrak animo wisman untuk menambahkan Indonesia dalam agenda kunjungan dan liburan mereka.
"Ini semua juga berkat bantuan para jurnalis di berbagai media massa dalam memberitakan pariwisata nusantara," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (DBP3M), I Gde Pitana, dalam sebuah konferensi pers di Hotel Millenium, Jakarta, belum lama ini.
Pitana mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian media massa dalam mengawasi kinerja Kementerian Pariwisata untuk dapat bekerja lebih cepat dan tepat.
Terbukti, kinerja Kemenpar pada periode semester pertama 2016 ini, menunjukkan hasil amat positif. Dari target Kemenpar yang mulanya sebanyak 3.300.000 wisman dalam kurun waktu Januari-April, kini telah melampaui batas. Capaian sebanyak 3.518.726 wisman hingga April, membuat Kemenpar patut berbangga, karena kinerjanya tidak sia-sia.
Promosi yang dilakukan melalui empat media, dilakukan demi meningkatkan popularitas pariwisata Indonesia di mata dunia.
Promosi melalui media cetak yang ditargetkan tayang sebanyak 497 kali hingga akhir tahun, kini mencapai 179 kali per 12 Juni 2016.
Capaian klik melalui media online yang mencapai 805.377 (39 persen) klik per Juni, masih perkirakan bertambah sesuai target sebanyak 2.087.270 klik hingga Desember 2016.
Sementara itu, total penayangan melalui media elektronik yang mencapai angka 26.368 per 24 Juni 2016 ditargetkan sampai pada digit 75.109 kali penayangan dari 36 Channel yang telah kontrak.
Salah satu yang fenomenal adalah upaya bombardir melalui media ruang publik yang dilakukan Kemenpar dengan memasang promosi Wonderful Indonesia di 120 unit bus pariwisata di Paris.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan potensi wisata Indonesia makin dilirik wisatawan mancanegara sebagai salah satu tujuan utama wisata di dunia.
"Capaian kinerja kami akan terlihat melalui jumlah wisman yang menjajaki Indonesia, karena kuncinya adalah wisman, orang akan melihat kinerja Kemenpar dari jumlah pengunjungnya," tutur Ratna Suranti, Asisten Deputi Bidang Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara.