Oleh: Muhammad Iqbal
Redaktur Republika
Sehari selepas Aksi Damai 212 yang digelar pada Jumat (2/12), Presiden Joko Widodo menyaksikan laga leg pertama semifinal Piala AFF 2016 antara Indonesia kontra Vietnam di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Dalam laga tersebut, Indonesia menang tipis 2-1 atas Vietnam.
Gol-gol kemenangan Skuat Garuda dipersembahkan oleh Hansamu Yama pada menit ketujuh dan eksekusi penalti Boaz Solossa ketika pertandingan memasuki menit ke-50. Sementara gol balasan The Golden Stars dibukukan Nguyen Van Quyet pada menit ke-17.
Seusai menyaksikan laga, Presiden menyampaikan kemenangan ini menjadi awal yang baik bagi timnas. Apalagi, pertandingan berikutnya akan berlangsung di My Dinh National Stadium, Hanoi, Vietnam, Rabu (7/12).
“Saya ingin ucapkan selamat atas kerja keras di lapangan yang tadi dimainkan oleh pemain-pemain kita. Selamat, selamat, selamat,” kata Presiden. Sebelumnya, sesaat setelah pertandingan selesai, Presiden menyempatkan diri turun ke lapangan untuk memberikan ucapan selamat secara langsung kepada seluruh pemain dan pelatih timnas.
Bagi Jokowi, laga semalam merupakan kesempatan pertamanya menyaksikan kiprah timnas secara langsung di stadion. Sebelumnya, Indonesia harus absen dari kancah internasional seiring sanksi FIFA lantaran pemerintah dinilai telah mencampuri urusan internal organisasi induk sepak bola, yaitu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Jika dibandingkan dengan pendahulunya, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, debut Jokowi saat menyaksikan timnas jelas lebih baik. Maklum, debut SBY ketika menonton aksi Skuat Garuda di stadion berujung negatif.
Masih segar dalam ingatan tatkala SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono hadir di stadion utama Gelora Bung Karno (GBK), Ahad 15 Juli 2007, untuk menyaksikan laga kedua penyisihan grup putaran final Piala AFC 2007 antara Indonesia melawan Arab Saudi. Dalam pertandingan itu, Indonesia harus menyerah 1-2 atas Saudi.
Puluhan ribu suporter Skuat Garuda bersorak ketika Elie Aiboy membobol gawang Saudi pada menit ke-19. Gol yang krusial mengingat lima menit sebelumnya Green Falcons unggul melalui kapten Yasser Al Qahtani.
Namun, saat pertandingan akan berakhir, Saudi sukses mencuri kemenangan via Saat Al Harthi pada menit ke-89. Maka tak pelak, saat wasit Ali Al Badwawi dari Uni Emirat Arab meniup peluit tanda laga berakhir, penonton kecewa berat.
Tak terkecuali SBY dan Ibu Ani. Meskipun kalah, SBY menilai kualitas permainan timnas asuhan Ivan Kolev tidak kalah dengan tim-tim kelas dunia lainnya.
“Itu kekalahan terhormat,” katanya menggambarkan hasil akhir. Tak lupa, SBY meminta semua pihak selalu mendoakan yang terbaik untuk timnas.
Apalagi, setelah itu Skuat Garuda harus menjalani pertandingan terakhir melawan Korea Selatan untuk menentukan langkah ke fase berikut. Namun, seperti kita tahu, Indonesia takluk satu gol tanpa balas atas Korsel.
Langkah Indonesia pun terhenti di fase grup. Sejak saat itu, mulai merebak anggapan atau mitos kalau SBY menyaksikan langsung di stadion, maka timnas akan kalah.
Dasarnya selalu kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu di stadion. SBY bukannya tidak menyadari sindiran tersebut.
Tiga tahun berselang, atau tepatnya Senin 20 Desember 2010, SBY menyampaikan bahwa dia memutuskan menyaksikan langsung semifinal Piala AFF 2010 antara Indonesia kontra Filipina pada 16 Desember dan 19 Desember lantaran diminta. Bukan atas keinginannya pribadi.
“Ada yang meminta saya lebih baik tak usah menonton, tapi Bambang Pamungkas (kapten timnas) yang minta agar saya datang menonton,” ujarnya. Permintaan Bepe disampaikan kepada SBY saat meninjau latihan timnas jelang semifinal itu.
Sebelumnya Bepe minta agar kondisi lapangan diperbaiki. “Waktu itu saya tanya ke Bepe minta apa lagi, dia jawab minta agar saya datang menonton,” kata SBY.
Setidaknya dwi kemenangan atas Filipina itu membuyarkan anggapan orang bahwa SBY pembawa ketidakberuntungan bagi timnas. Walaupun kemudian timnas gagal meraih juara Piala AFF 2010 lantaran ditaklukkan Malaysia.
Lalu, bagaimana dengan Jokowi? Apakah kemenangan atas Vietnam semalam akan diikuti tren kemenangan Skuat Garuda tiap kali sang presiden menyaksikan di stadion? Waktu akan menjawab.