Oleh: Iham Bintang, Jurnalis Senior Pemilik Media Cek and Ricek
Alhamdulillah, akhirnya kami bisa mendarat Yogyakarta. Pesawat yang kami tumpangi Garuda GA 206 dari Jakarta tujuan Yogyakarta mengalami delay 40 menit. Waktu yang terbuang itu dipakai untuk berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendapat izin landing di landasan Adi Sutjipto.
Terlambat landing ini hampir selalu terjadi di Yogyakarta. Bukan cerita baru, memang. Saya sendiri baru pertama mengalami. Pilot mengumumkan karena ada kesibukan yang padat di bandara. Kawan Arif Budisusilo yang sering bolak balik rute ini hampir selalu mengalami itu.
Ceritanya, landasan dipergunakan latihan oleh penerbang Angkatan Udara. Saya membayangkan kerugian yang dialami Garuda buang avtur karena berputar-putar tadi. Saya pernah dengar untuk berputar-putar setengah jam saja, avtur yang terbakar sekitar 30 ribu liter. Belum lagi waktu nunggu antre 15 menit di landasan sebelum take off.
Lalu berapa banyak rupiah persisnya, wallahualam. Namun pertanyaannya, apakah tidak ada komunikasi antara pilot dengan petugas bandara? Dengan komunikasi kerugian waktu dan avtur niscaya bisa dihindari.
Ada pendapat lain?