Kamis 22 Oct 2015 08:51 WIB

World Muslimah Foundation Dorong Hadirnya Wirausaha Sosial

Eka Shanty (kiri) saat memaparkan program World Muslimah Foundation
Foto: Republika/Hazliansyah
Eka Shanty (kiri) saat memaparkan program World Muslimah Foundation

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi non profit World Muslimah Foundation (WMF) kembali menggelar World Muslimah Awards (WMA). Ajang yang memasuki tahun kelima ini memberikan penghargaan bagi muslimah berprestasi tingkat internasional yang rencananya digelar di Malaysia tahun depan.

"Ini menjadi event pertama dimana Indonesia menjadi inisiator dan kemudian dirangkul oleh dunia," ujar Eka Shanty, Founder & President World Muslimah Foundation, Rabu (22/10) kemarin di Jakarta.

Menurut Eka, dari empat kali penyelenggaraan respons terhadap ajang ini terus meningkat. Ini menunjukkan WMA berhasil meningkatkan kualitas dan memberikan manfaat program bagi kaum muslimah dan masyarakat.

Untuk itu ia menargetkan WMA mendatang diikuti oleh 30 negara. Salah satu peserta yang sudah menyatakan keikutsertaanya adalah supermodel Australia yang telah menjadi mualaf dan berhjiab.

Tidak hanya menyelenggarakan WMA, World Muslimah Foundation sesuai semangatnya juga akan menggelar "Global Summit on Women, Youth & Social Entrepreneurship (Global Worship!) di Jakarta dan Kuala Lumpur di 2016 mendatang.

Mengusung tema "Accelerating Potential Talents & Innovative Actions Through Global Connectivity and Collaboration", WMF akan menyatukan potensi pemuda dan perempuan dibidang kewirausahaan sosial untuk bersama-sama mengentaskan permasalahan ekonomi namun berdampak nyata dalam perubahan sosial. Kegiatan ini memiliki rangkaian mulai dari training dan seminar di berbagai kota di Indonesia dan mancanegara.

"Pengalaman dalam empat tahun terakhir, kami melihat anak muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan sosial. Acara ini diharapkan dapat mengangkat potensi perempuan dan pemuda untuk memberi inspirasi kepada masyarakat. Ini yang akan kita eksplorasi," ujar Eka.

Nantinya WMF akan memberi pendampingan bagi para social entrepreneurship untuk dapat mengembangkan potensi diri hingga akhirnya memiliki basis pasar (market base) yang luas dan berstandar internasional. Mereka akan diberi pemahaman menjadi wirausahawan berbasis sosial yang berkomitmen meningkatkan kualitas pada dhuafa, perempuan dengan tingkat kesejahteraan rencah maupun kelompok orang-orang berkebutuhan khusus.

"Kita cari orang yang punya semangat tinggi untuk bantu sesama," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement