REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisa membantu pendidikan ratusan anak jalanan setiap pekannya di Kota Tua serta memiliki anak asuh di Cilincing, Jakarta Utara, dan Blitar mungkin tidak pernah terpikir bagi seorang Any Kusuma Dewi. Namun, kepekaan, kemampuan, dan kemauanya sebagai makhluk sosial membuat semua itu terwujud.
Empat tahun sudah Any dengan yayasannya, Tri Kusuma Bangsa berpartisipasi aktif membantu pendidikan anak jalanan. Kepada Republika.co.id, Any bercerita bagaimana itu semua bisa terjadi. Bagaimana ia berubah dari seseorang yang tiap harinya bersinggungan dengan orang-orang kelas atas kemudian beralih ke lapangan. Lebih dekat ke orang-orang yang tidak seberuntung dia dan lingkunganya dahulu.
"Jadi 'anak' saya ada banyak, ratusan," ujar Any tersenyum saat membuka pembicaraan.
Any mengatakan, yayasanya tergolong muda. Baru empat tahun lalu ia resmi menjalankannya. Tapi, kedekatan dengan anak-anak dikatakanya sudah berjalan sejak lama.
"Sejak 13 tahun lalu saya sudah punya anak asuh di tempat kelahiran saya di Blitar, tapi kala itu sekadar mengambil alih kebutuhan pendidikan mereka," ujar Any.
Titik balik Any baru terjadi pada Januari 2012. Kala itu, Provinsi Banten diterjang banjir besar yang membuat 5.000 rumah terendam air. Ribuan orang terpaksa mengungsi dan membutuhkan bantuan.
Tanpa berpikir panjang, Any dan sejumlah rekannya memutuskan untuk ikut memberikan bantuan. Kebetulan, ujar Any, ada seorang rekannya yang aktif terjun langsung ke lapangan.