REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ibu-ibu dari komunitas PKK Kecamatan Makassar, Jakarta Timur mendapat pelatihan tentang jajanan manis tradisional. Hal ini sebagai salah satu cara meningkatkan potensi kuliner khas tradisional di tengah gempuran makanan cepat saji dari luar.
Dalam pelatihan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Selasa (24/5) kemarin, komunitas ibu-ibu PKK mendapat pelatihan membuat kuliner khas Bugis, kue Sikaporo.
Chef Yeni Ismayani sebagai pemandu dalam program "Jajanan Manis Bersama Gulaku" itu mengatakan, pemilihan kue Sikaporo karena makanan khas tradisional ini sangat mudah untuk dibuat.
Dengan warna-warni yang khas serta rasanya yang manis dan lembut serta gurih dan kenyal, menjadi daya tarik kudapan khas nusantara ini.
Terlebih, kue berbahan dasar tepung beras ini memiliki nilai budaya tinggi. Dimana selalu menjadi menu wajib untuk dihadirkan saat prosesi lamaran di masyarakat Bugis, Makassar.
"Apalagi sebentar lagi kan mau bulan puasa, kue ini bisa jadi pilihan. Karena sangat mudah untuk dibuat," kata Chef Yeni.
Endang, salah satu anggota PKK dari Kelurahan Cipinang Melayu mengaku antusias mengikuti kegiatan ini. Menurutnya kuliner tradisional sangat menarik dan mudah untuk dibuat. Hanya saja popularitasnya yang tersaingi makanan internasional, membuat makanan khas lokal jadi kerap terlupakan.