Kamis 30 May 2013 17:25 WIB

Pesona Gua Jomblang sebagai Ekowisata Minat Khusus

Anggota KPG Hira Himakova berkunjung ke Gua Jamblang di Wonogiri, Yogyakarta
Foto: (foto HIMAKOVA)
Anggota KPG Hira Himakova berkunjung ke Gua Jamblang di Wonogiri, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,  WONOSARI -- Dari Terminal Bus Baranang Siang di Bogor, sebanyak 12 rimbawan dari Himakova Fakultas Kehutanan IPB bertolak ke Purwokerto, Yogyakarta. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Purworejo.

Tim kemudian berganti dengan kendaraan pribadi menuju Dukuh Jetis Wetan. Dari sana, anak-anak Hira masih harus berjalan kaki mencapai 30 menit untuk bisa mengakses mulut gua yang dijuluki 'Ray of Heaven' ini.

Ya, jika anda ingin menyaksikan cahaya surga di Gua Jomblang, itu memerlukan pengorbanan mulai dari akses hingga tenaga. Meski demikian, anggota-anggota Kelompok Pemerhati Gua 'Hira' Himakova dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB ini tetap bersemangat menempuhnya.

Seorang anggota KPG, Hamdani Rachman mengatakan pesona Gua Jamblang bukan hanya terpusat pada guanya saja, melainkan juga wilayah di sekitarnya. Hanya 15 menit dari bibir gua, pengunjung bisa menemukan tebing karst dengan ketinggian lebih dari 100 meter. "Tebing karst ini sangat potensial dikembangkan untuk media cave painting (lukisan gua)," ujarnya.

Gunung Kidul terkenal dengan kawasan karst atau pegunungan kapurnya. Meski demikian, bukan berarti wilayah sekitarnya tidak bisa ditanami pohon. Wilayah sekitar Gua Jamblang yang tadinya gersang kini telah menghijau. Beberapa jenis pohon secara gotong royong dikelola warga, seperti jenis kaliandra dan jati. Hutan sekitar ini juga bisa dikembangkan sebagai areal wisata pendidikan (edutourism) melalui pengenalan jenis-jenis tanaman berkayu dan perannya bagi kelestarian kawasan karst Gunung Kidul.

Gua Jamblang, kata Dani, masih memerlukan sejumlah promosi melalui edukasi, kegiatan adventure, hingga experience dalam misi pengembangan kegiatan isata minat khusus berbasis gua atau ecotourism based on cave. Pasalnya, saat ini kawasan ini masih terbatas didatangi oleh pecinta alam dan pemerhati lingkungan, serta masih gratis dimasuki.

Gua Jomblang masih belum memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Jika kawasan ini berhasil dikembangkan sebagai lokasi wisata minat khusus, secara langsung dan tidak langsung masyarakat akan terlibat dalam kegiatan pengelolaannya. (Hamdani Rachman)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rubrik ini bekerja sama dengan HIMAKOVA

Alamat: Tangkaran Himakova, DKSHE Fahutan IPB. Kampus IPB Dramaga, Bogor 16001

e-mail: [email protected]

Blog: himakovaipb.blogspot.com

Twitter: @HIMAKOVA

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement