REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Yusuf Muhammad
Perilaku berbiak dan keberadaan Katak pohon hijau (Rhacophorus reinwardtii) di Kampus IPB Darmaga setidaknya meluluskan dua mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, Yuliana (2000) dan Muhammad Yazid (2006) menjadi Sarjana Kehutanan.
Sayangnya, pembangunan fisik kampus yang kian masif tampaknya menjadi ancaman tersendiri yang menyebabkan berkurangnya habitat alami spesies langka ini.
Ketua Kelompok Pemerhati Herpetofauna (KPH) 'Python' Himakova, Faith Fitrian mengatakan Katak pohon hijau sudah tidak pernah lagi ditemukan dalam kegiatan monitoring herpertofauna kampus sepanjang 2010 hingga 2011. Padahal, papan interpretasi tentang keberadaan katak tersebut pun masih dapat dilihat di samping Arboretum Fakultas Kehutanan. Bagaimana nasibnya kini?
"Meskipun tidak pernah ditemukan dalam kegiatan monitoring kampus selama dua tahun berturut-turut, beberapa mahasiswa Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) IPB mengaku pernah menemukannya di luar kegiatan monitoring kampus," kata Faith.
Pada 26 November 2012, Yusuf Muhammad, anggota KPH Himakova, berhasil menangkap Katak pohon hijau yang sedang berada di dalam Aula Masjid Al Hurriyyah IPB. Belum sampai sebulan, pada 22 Desember 2012, Asep Zanuansyah, anggota KPH, menemukan kembali katak itu di Kantin Gizi Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB yang berjarak kurang dari 20 meter dari Arboretum Fahutan. Penemuan ini memunculkan dugaan bahwa Katak pohon hijau saat ini masih terdapat di sekitar kampus, namun tingkat penemuannya semakin berkurang.
Data skripsi Muhammad Yazid (2006) menyebutkan habitat R. reinwardtii ada di Arboretum Fahutan, Labotarium Konservasi Tumbuhan Obat, dan Lapangan Voli Fakultas Teknologi Pertanian. Katak pohon hijau juga dilaporkan pernah berada di Hutan Asrama Putra IPB. Pada Februari 2013, Siti Nurhalimah, anggota KPH lainnya menemukan Katak pohon hijau di Kebun Cikabayan. Penemuan itu menambah informasi baru mengenai habitat Katak pohon hijau yang dapat dijumpai di habitat lain Kampus IPB Dramaga.
Peneliti herpetofauna yang saat ini sebagai mahasiswa Pascasarjana IPB, Luthfia Nuraini Rahman mengatakan Katak pohon hijau bukan merupakan satwa introduksi melainkan satwa asli kampus. Sehingga, penyebaran Katak pohon hijau di lingkungan Kampus IPB Dramaga masih sangat mungkin ditemukan.
"Penemuannya yang semakin jarang bisa jadi karena keterbatasan manusia yang belum berhasil mengeksplorasi seluruh kawasan bervegetasi di Kampus IPB Dramaga. Hilangnya habitat Katak pohon hijau di Labotarium Konservasi Tumbuhan Obat yang kini sudah berganti menjadi Toko Jamutaria juga menyebabkan habitatnya berkurang," ujar Luthfia.
Sementara itu, hilangnya habitat Katak pohon hijau di Arboretum Fahutan juga disebabkan hilangnya parit sebagai sumber air. Seringnya penggunaan arboretum sebagai tempat praktikum juga diyakini menjadi sebab terganggunya habitat Katak pohon hijau di sana.
Rubrik ini bekerja sama dengan HIMAKOVA
Alamat: Tangkaran Himakova, DKSHE Fahutan IPB, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16001
e-mail: [email protected]
Blog: himakovaipb.blogspot.com
Twitter: @HIMAKOVA