Senin 05 Nov 2012 18:22 WIB

Bagaimana Membantu Anak Anda Melihat Melalui Sudut Pandang Orang Lain (2)

Dunia anak penuh warna (ilustrasi)
Foto: promises2kids.org
Dunia anak penuh warna (ilustrasi)

Posisi pertama, kedua dan ketiga

Saat melatih anak Anda menguasai sudut pandang-sudut pandang alternatif, Anda mungkin menemukan hasil penelitian Grinder and DeLozier (1987) membantu. Mereka mengembangkan cara yang jelas dalam mendeskripsikan tiga perspektif berbeda dari cara seseorang melihat dunia – yang mereka namakan posisi Pertama, Kedua dan Ketiga.

Banyak orang yang sangat mahir dalam satu posisi (milik mereka sendiri), tetapi tidak begitu baik dalam posisi yang lainnya. Pengertian yang paling bagus datang dari pengalaman dalam mengalami ketiga-tiganya. Sebagai orang tua, mempunyai informasi ini sangat berharga dalam misi Anda untuk mengajarkan anak menguasai sudut pandang-sudut pandang alternatif.

Posisi pertama: "diri sendiri"

Ini dapat didefinisikan sebagai realitas Anda, perspektif Anda sendiri dalam situasi apapun. Menyadari kedudukan Anda sendiri – dan memiliki kesadaran diri untuk mengerti setidaknya beberapa alasan di belakang itu – sangatlah penting.

Sayangnya, terlalu banyak orang keliru akan perspektif mereka sendiri dengan "kebenaran". Ini menyatakan bahwa tidak ada perspektif - atau opini - yang benar.

Melatih ketiga posisi ini, mengajarkan seorang anak sejak usia dini bahwa pandangan orang lain sering sangat berbeda – tapi ini adalah pelajaran yang muncul sangat pelan. Jangan berharap keajaiban. Peran Anda dalam tahun-tahun prasekolah adalah meletakkan dasar-dasar kuat untuk pengertian yang sangat abstrak ini.

Posisi kedua: "orang lain"

Menguasai posisi ini memerlukan empati dan kesesuaian hubungan. Hal ini memerlukan kemampuan menggunakan imajinasi Anda untuk memahami dunia dari sudut pandang orang lain. Ini memerlukan Anda "berpikir seperti mereka berpikir". Menerima Posisi Kedua membuat kita dapat menghargai perasaan orang lain.

Ada dua tipe dari Posisi Kedua:

1. Posisi Kedua yang Emosional: mengerti perasaan orang lain. Anda tidak mau melukai mereka karena Anda dapat membayangkan sakitnya perasaan mereka;

2. Posisi Kedua yang Intelektual: mengerti bagaimana orang lain berpikir, ide-ide yang mereka punya dan seperti apa opini-opini mereka serta harapan-harapan yang mereka pegang.

Sementara hal yang sangat abstrak ini benar-benar di luar kemampuan anak prasekolah, dengan mempraktikkan "sudut pandang" dalam tingkatan yang lebih nyata – "Apa yang dapat dilihat si beruang?" atau "Itu akan terlihat seperti apa untuk si tikus?" - Anda menyiapkan landasan di kemudian hari untuk pertumbuhan kesadaran, dan kemampuan untuk menerima Posisi Kedua.

Posisi ketiga: "pengamat"

Posisi Ketiga membutuhkan kemampuan untuk melangkah di luar pandangan Anda dan pandangan orang lain, dan menuju kepada sebuah pandangan lepas yang "netral". Dari Posisi Ketiga, Anda dapat melihat hubungan di antara kedua sudut pandang.

Posisi ketiga adalah penting di saat Anda ingin mengecek keadilan dari hasil Anda. Anda harus melupakan sejenak bahwa ini adalah hasil Anda dan Anda menginginkannya, dan melihat situasi dengan cara yang lebih lepas.

Lagi, sewaktu kita berpikir tentang Posisi Ketiga dan kaitannya dengan anak prasekolah, kita tidak mengharapkan kemampuan yang rumit ini untuk segera terjadi. Kita dapat mempersiapkan anak-anak kita untuk cara pikir di masa depan yang terbuka untuk menyelesaikan perselisihan secara damai. 

Yang kita perlukan adalah untuk mendekati setiap konfrontasi atau argumen di masa kecil, seperti sebuah kesempatan untuk mendukung mereka melihat kedua perspektif. Dan diskusikan cara-cara bagaimana hal tersebut dapat diselesaikan sehingga semua orang bisa senang.

Saat bercerita sering merupakan kesempatan bagus untuk melihat perspektif-perspektif yang berbeda – khususnya dalam buku-buku cerita bergambar. Diskusikan mengapa Big Bad Wolf ingin memakan Red Riding Hood, atau mengapa anak-anak dalam The Cat in the Hat mempunyai reaksi berbeda terhadap ide-ide bermain Cat daripada ikan mas koki mereka yang taat aturan.

Anak Anda dapat lebih mudah melihat perbedaan perspektif jika ia tidak terhubung secara emosional kepada hal tersebut. Ini yang membuat cerita-cerita sangat berharga dalam konteks ini. Posisi Ketiga adalah jalan menuju penyelesaian perselisihan dengan damai, dan tidak pernah terlalu cepat untuk meletakkan kaki mereka dengan kuat di jalur tersebut.

Artikel ini merupakan kutipan yang dimodifikasi dari buku "Talking with The Sky", ditulis oleh David Chiem, Brian Caswell dan Kylie Bell. Buku ini ditujukan kepada orang tua dari anak-anak prasekolah, dan mencakup topik-topik luas tentang perkembangan sosial, emosional dan fisik dari anak-anak prasekolah.

 

Rubrik ini bekerja sama dengan
MindChamps

MindChamps PreSchool Jakarta

@MCPIJakarta

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement