REPUBLIKA.CO.ID, Bu, anak saya sangat suka bermain video games. Bahkan sehari bisa 3-4 jam nonstop. Terkadang sulit menghentikan kebiasaan itu, apa dampaknya ya bu dan bagaimana menghentikannya?
Dita (27 tahun)
Jawaban :
Dear Dita, dewasa ini hampir semua orang dari anak kecil (balita) hingga orang tua sudah terbiasa menggunakan gadget. Bahkan beberapa dari mereka sudah masuk dalam kategori addicted (kecanduan), di mana mereka merasa hidupnya sangat tergantung pada gadget.
Hal pertama yang dilakukan ketika bangun tidurpun yang dilakukan adalah mengecek gadgetnya, melihat pesan-pesan yang masuk dan sebagainya. Anak kecilpun tak ketinggalan dengan gaya hidup ini seperti yang terjadi pada putra Anda 3-4 jam bermain video games nonstop jelas sudah melampaui batas kewajaran.
Sebelum berlarut-larut bertambah parah, Anda harus segera mengubah kebiasaan buruk ini.
Gadget ibarat pisau bermata dua. Di samping menawarkan banyak manfaat, gadget juga memberi dampak yang dapat merugikan bagi kesehatan baik dari segi fisik maupun psikologis jika tidak digunakan secara bijaksana.
Anak yang dibiarkan bermain video games dalam waktu yang lama secara terus menerus, lambat laun akan menjadi makhluk asosial (tidak senang bergaul dengan teman sebaya), meninggalkan kewajiban belajar, melewatkan jam makan, kurang waktu istirahat, dan kemungkinan anak menjadi sering membantah dan tidak mengindahkan nasihat orangtua.
Idealnya, sebelum memutuskan memberikan gadget kepada anak, orangtua harus menjelaskan dahulu tentang aturan penggunaan gadget serta sangsi yang akan diberikan kepadanya apabila anak melanggar.
Yang perlu Anda berdua ingat adalah memberikan contoh. Anak mudah mencontoh dari apa yang dilihatnya terutama dari orang tuanya. Bila anda ingin mendisiplinkan anak dalam penggunaan video games, Anda berdua harus bisa membatasi diri dalam pemakaian gadget.
Anak akan menjadi bingung bila dia tetap melihat kedua orangtuanya asik memakai gadget sehingga melupakan komunikasi yang seharusnya tetap dijaga agar hubungan keluarga harmonis.
Alihkan perhatian anak di saat senggangnya, misalnya dengan mengajak melakukan hobinya, mengunjungi museum di akhir pekan, menonton film, atau ajak anak berkunjung ke rumah kerabat. Mengubah suatu kebiasaan tentu tidak mudah. Anda dituntut untuk sabar namun tetap tegas dalam menerapkan disiplin.
Semoga bermanfaat. Salam bahagia.
Dian Permatasari, M.Psi (Psikolog)
Psikolog Klinis Dewasa RS. Meilia Cibubur
Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur
Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]