REPUBLIKA.CO.ID, Saya berencana membeli asuransi pendidikan anak saya yang sekarang berumur 4 tahun. Tetapi saya bingung memilih provider asuransi pendidikan yang mana yang bagus. Mohon pencerahannya dan minta referensi dari provider-provider asuransi yang kompeten.
Terima kasih.
Abdulah
Disclaimer:
Tulisan ini hanya berupa contoh saja dan tidak merupakan rekomendasi atau ajakan untuk berinvestasi untuk semua orang. Setiap orang mempunyai profil risiko yang berbeda-beda, lakukan investasi sesuai dengan profil risiko, tujuan, dan jangka waktu keuangan Anda.
Berinvestasi di pasar modal maupun produk investasi lainnya mempunyai risiko, baik risiko penurunan dana investasi maupun kehilangan dana investasi Anda. Hasil investasi yang lampau tidak tetap dan bukan merupakan jaminan untuk mencapai investasi di masa yang akan datang. Calon investor diharapkan mempelajari produk keuangan dan investasi dengan seksama sebelum melakukan investasi.
Jawaban WF 19
Salam kenal Pak Abdullah
Asuransi adalah suatu cara mengalihkan sebuah resiko atas suatu kehilangan secara finansial. Untuk Asuransi Pendidikan sendiri bisa dikategorikan sebagai asuransi dwiguna (universal life).
Sebelum saya bahas tentang asuransi pendidikan, alangkah baiknya kita samakan dahulu persepsi kita tentang dana pendidikan anak.
Ada dua tujuan dasar ketika kita ingin menyekolahkan anak kita dalam sebuah institusi pendidikan, yakni :
1. Pemeliharaan aspek intelektual, yang di dalamnya juga termasuk aspek fisik, mental, hati, emosional dan spiritual
2. Pemeliharaan aspek keturunan yang terbaik dari kita.
Untuk itu ada 3 prinsip yang perlu dipegang sebelum memutuskan mengambil asuransi atau Investasi pendidikan, yaitu :
1. Rumah adalah sekolah pertama (the first school at home) dan orang tua adalah guru yang utama (the first teacher is family)
Artinya sehebat apapun sebuah sekolah, tidak bisa menggantikan peran orang tua, rumah dan lingkungan dimana si anak tinggal. Selain kuantitas, maka kualitas interaksi (quality of time) antar keluarga dan anak akan lebih maksimal dalam menjadi pembelajar sejati.
Dari aspek motivasi keuangan, hal ini akan mengurangi biaya-biaya pada pendidikan anak Anda seperti biaya ekstrakurikuler dan biaya les
2. Pendidikan adalah Investasi jangka panjang dunia dan akhirat, bukan biaya
Jika rata-rata inflasi pendidikan 15 persen maka mau tidak mau dan suka tidak suka, Anda harus menganggarkan anggaran pendidikan tiap tahunnya, dan hal ini menjadi semacam kebutuhan primer.
Dari perspektif provider asuransi pendidikan, asuransi pendidikan ini sudah harus disediakan sejak anak Anda lahir yang nantinya bisa dirasakan hingga PT (Perguruan Tinggi).
3. Mengetahui total pengeluaran untuk calon sekolah anak Anda
Di sinilah perlunya riset terhadap biaya dari berbagai sekolah dengan berbagai strata di kota Anda.
Biaya-biaya ini meliputi :
a. Uang pangkal, alangkah lebih baik jika bisa minta diskon atau dapat bea siswa dari sekolah yang Anda tuju
b. SPP, selalu usahakan tepat waktu dan menghindari denda atau penalti
c. Transportasi, carilah lokasi sekolah yang dekat dengan rumah Anda sehingga tidak ada biaya transportasi. Jikapun ada biaya, alokasikan dana untuk car pooling atau menjemput secara bergantian dengan teman satu sekolah anak Anda atau tetangga terdekat Anda. Bisa juga menyewa ojek bulanan untuk antar jemput dari rumah ke sekolahnya
d. Buku-buku, untuk buku-buku bisa meminjam dari kakak kelas atau tetangga yang sudah lebih dahulu masuk atau bisa juga mendownload dari eBook yang disediakan oleh pemerintah lewat Depdikbud
e. Ekstrakurikuler, pilihlah ekstrakurikuler yang merupakan talenta dan passion si anak, syukur-syukur bisa menghasilkan seperti menulis, KIR/Karya Ilmiah Remaja, EO/Event Organizer dan sebagainya
Setelah kita tahu 3 prinsip yang perlu dipegang sebelum memutuskan mengambil asuransi atau investasi pendidikan, maka alangkah baiknya Anda menyimak dahulu fakta-fakta berikut ini :
1. Jangan terjebak atau termakan jargon asuransi seperti “pasti mendapatkan manfaat di tahun-tahun tertentu”
Pastikan apa yang diiklankan sesuai dengan kenyataannya
2. Perusahaan asuransi umumnya menetapkan secara sepihak tingkat imbal hasil dari unsur tabungannya, Anda perlu tahu berapa sebenarnya imbal hasil tersebut
3. Anda menabung di polis asuransi, tetapi tidak fleksibel dalam mengambil UANG ANDA SENDIRI
4. Pasti memberikan manfaat, tetapi BELUM PASTI manfaatnya cukup untuk membayar biaya pendidikan anak Anda.
Sekarang terkait dengan pertanyaan Anda, “Saya berencana membeli asuransi pendidikan anak saya yang sekarang berumur 4 tahun,tetapi saya bingung memilih provider asuransi pendidikan yang mana yang bagus.”
Kita lihat dahulu berapa kira-kira biayanya, untuk masuk SD Nasional Plus di Jakarta rata-rata uang pangkal Rp 50 juta dengan durasi waktu 6 tahun kira-kira kebutuhan dana pendidikannya Rp 100 juta.
Masuk SMP Nasional plus dengan uang pangkal Rp 40 juta dengan durasi waktu 3 tahun kira-kira kebutuhan dana pendidikannya Rp 186 juta. untuk SMA Nasional plus dengan uang pangkal Rp 40 juta dengan durasi waktu 3 tahun kira-kira kebutuhan dana pendidikannya Rp 283 juta.
Belum lagi untuk biaya PT (Perguruan Tinggi) 18 tahun kemudian.
Tinggal Anda jumlahkan, berapa sebenarnya total keseluruhan biaya buat pendidikan anak Anda!
Jika biaya di atas cukup memberatkan, Anda bisa menurunkan biayanya dengan memasukkan ke sekolah negeri atau swasta umum.
Pertanyaan saya, berapa banyak premi yang harus Anda bayarkan agar anak Anda bisa sekolah dengan nyaman?
Bandingkan jika dana pendidikan anak Anda, Anda investasikan langsung pada instrumen seperti reksadana campuran atau reksadana saham (untuk jangka panjang)!
Berikut saya berikan tips dalam memilih provider asuransi pendidikan, yaitu :
1. Keputusan sepenuhnya di tangan Anda. Anda yang membeli produk asuransi sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
Untuk itu carilah perusahaan asuransi yang bonafid dan terpercaya dengan rekam jejak pencairan klaimnya mudah dan cepat.
Otomatis Anda harus survei dengan datang langsung ke kantor perusahaan asuransi tersebut.
2. Pastikan antara program yang ditawarkan dengan manfaat yang dijanjikan, SESUAI.
Caranya cek kepada peserta asuransi yang terlebih dahulu ikut (artinya nilai tabungan asuransi harus sesuai dengan biaya calon sekolah si anak)
3. Agen profesional yang baik tentulah memiliki kartu AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia).
Untuk perusahaannya, jika termasuk perusahaan asuransi syariah.maka terdaftar pada AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) dimana perusahaan asuransi syariah diawasi oleh DPS/Dewan Pengawas Syariah.
Seorang agen yang baik, akan memberikan plus minus perusahaannya dengan perusahaan asuransi lain secara objektif
4. Akad yang ditandatangani haruslah jelas.
Akad antara Anda dan perusahaan asuransi ini haruslah mudah dibaca, dipahami termasuk fitur-fitur manfaat, proses klaim, ilustrasi dan lain-lain.
Serta tidak kalah pentingnya adalah adanya fleksibilitas penarikan danannya.
Selamat mempersiapkan dana pendidikan anak Anda
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected] SMS 0815 1999 4916.