Selasa 25 Oct 2016 14:00 WIB

Masa Depan Anak Mamuju Mulai Terang

Red:

Pencahayaan lebih dari sekadar penerangan. Artinya, menerangi masa depan melalui pendidikan juga menjadi bagian terpenting. Begitulah moto yang dimiliki oleh pemimpin global dalam bidang pencahayaan, Philips Lighting Indonesia.

Dalam mengukuhkan komitmennya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, khususnya pada bidang pendidikan, Philips berkontribusi untuk mendukung program Unicef Indonesia, di Mamuju, Sulawesi Barat, dengan menyerahkan donasi pertama sebesar Rp 500 juta.

Donasi tersebut dikumpulkan dari penjualan kemasan LED khusus, 'Beli 3 Gratis 1' berlogo Unicef, yang diluncurkan Agustus lalu. Penyerahan bantuan di Mamuju itu bersamaan juga dengan penyerahan 3.000 tas sekolah, 3.000 bohlam LED, serta 500 lampu meja untuk membantu anak-anak Mamuju agar dapat belajar lebih baik dengan pencahayaan yang tepat.

"Sebagai pemimpin di bidang pencahayaan, misi Philips adalah memajukan kehidupan masyarakat. Philips Indonesia juga terus melanjutkan kampanye terangi masa depan, dengan tujuan membantu Gerakan Kembali ke Sekolah dengan menyumbang Rp 1 miliar," kata Sau Hong Lim, Head of Marketing Philips Indonesia di Mamuju, pekan lalu.

Melalui kampanye #TerangiMasaDepan dan kemitraan dengan Unicef, Philips Lighting akan membantu mengantarkan 3.000 anak Indonesia untuk kembali ke sekolah. Perusahaan ini berharap dapat mengumpulkan lebih dari Rp 1 miliar dari penjualan kemasan khusus, selama periode kampanye. Uang ini nantinya  akan disalurkan kepada Unicef guna mendukung program akademis tahun depan.

Sau Hong Lim mengungkapkan, bantuan pendidikan diberikan mengingat banyak anak Indonesia putus sekolah yang jumlahnya mencapai 4,7 juta orang. Ia mengaku senang dapat bekerja sama dengan badan PBB yang mengurusi anak-anak itu untuk dapat mengatasi persoalan tersebut. Selama tiga bulan, Philips mampu mengumpulkan dana Rp 500 juta. "Donasi selanjutnya akan diberikan saat penjualan paket lampu telah selesai," ungkapnya.

Sebelumnya, pada Juni lalu, Philips Lighting mengumumkan berkolaborasi dengan Unicef untuk menggalang dana bagi program pendidikan anak Unicef di Indonesia. Untuk itu, perusahaan  berkomitmen untuk menyisihkan Rp 2.000 dari penjualan setiap kemasan LED khusus, yang tersedia di pasar dari Agustus 2016 hingga Januari 2017 melalui kampanye #TerangiMasaDepan.

Akses pendidikan sulit

Pejabat sementara Kepala Kantor Unicef Makassar, Amelia Tristiana, mengatakan, akses terhadap pendidikan dapat mengubah kehidupan seorang anak, keluarga, hingga komunitasnya mengingat pendidikan penting untuk mengakhiri kemiskinan dan kesenjangan sosial. Setiap usaha untuk mengembalikan seorang anak ke sekolah sangat dihargai. Karena, hal tersebut bukan hanya akan menentukan masa depan anak, melainkan juga pembangunan daerah dan nasional.

"Terima kasih kepada Philips yang telah memberikan bantuan di Mamuju untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Anak-anak yang mengalami putus sekolah ini, karena berbagai macam alasan, termasuk di antaranya sosal budaya, dengan adanya perkawinan anak di usia 15 tahun ke bawah," ungkapnya. 

Amelia melanjutkan, di Sulawesi Barat saat ini masih ada sekitar 35 ribu anak yang  belum mendapatkan akses pendidikan dasar dan menengah karena orang tua mereka tidak mampu membiayai  untuk bersekolah. Program Kembali ke Sekolah sendiri sudah dilaksanakan dari 2012. Di Mamuju, anak-anak yang telah kembali bersekolah pada 2013 sebanyak 126 anak, kemudian pada 2014 ada 178 anak, dan 2015 terdapat 500 anak. Namun, program ini memang diakui Amelia masih membutuhkan waktu yang panjang.

Bupati Mamuju, Habsi Wahid, mengatakan, masyarakat berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang, dari SD hingga SMA. Terdapat delapan persen anak usia 7-18 tahun yang seharusnya bersekolah.

Pemerintah Mamuju bersama dengan Unicef bekerja sama untuk membangun pendidikan yang merata di salah satu kabupaten di Sulawesi Barat ini. Menurut Habsi, anak-anak di Mamuju sesungguhnya tidak jauh tertinggal dari daerah lain. Ada sejumlah prestasi yang sering didapatkan murid di sana.

Habsi menjelaskan, melalui program Kembali ke Sekolah, pemerintah akan lebih konsentrasi pada pengembalian 10 ribu anak, yang dilakukan secara bertahap. Sebanyak 3.200 anak akan dikembalikan ke sekolah selama tahun ini. "Pada 19 November 2016, kami akan mengumpulkan 3.200 anak yang kembali bersekolah. Pada acara seremoni ini, para orang tua juga akan diajak ikut serta," kata dia.

Sebelum penyerahan donasi di kantor kabupaten Mamuju, tim Philips Indonesia juga mengunjungi beberapa sekolah dasar yang telah mengikuti program Kembali ke Sekolah, salah satunya SD Inpres Puncak Mamuju. Di sekolah ini, tim menemui enam siswa yang kembali bersekolah.

Kepala Sekolah SD Inpres Puncak, Muhammad Yusuf, mengungkpakan, rata-rata siswa yang putus sekolah diakibatkan oleh keadaan ekonomi keluarga.     rep: Rossi Handayani, ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement