Selasa 06 Dec 2016 17:00 WIB

Menyebar Dongeng di Banda Neira

Red:

Kekurangan gizi dan pola hidup yang tidak sehat sejak usia dini akan melahirkan masalah yang berkelanjutan. Pertumbuhan dan kesehatan jangka panjang bakal sulit didapatkan jika terus-menerus tidak sadar akan pentingnya gizi seimbang.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 37 persen anak Indonesia mengalami stunting. Bahkan, negeri ini masuk dalam daftar 17 negara dengan tiga masalah gizi serius, yaitu stunting atau tinggi tidak sesuai, kelelahan, dan obesitas. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi jika pola hidup sehat sudah diterapkan pada anak.

Hanya, anak tidak bisa berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan penunjang pola hidup sehat yang memenuhi gizi seimbang. Perlu campur tangan orang tua yang memang sudah menjadi tanggung jawab untuk memenuhi itu semua. Tetapi, terkadang orang tua tidak tahu betul bagaimana cara memberikan pemahaman tentang pentingnya menyeimbangkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran yang sering kali dihindari anak.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Nutricia melakukan kampanye pola makan hidup sehat yang disampaikan dengan cara bercerita (mendongeng). Cerita dongeng sangat disukai oleh anak-anak, bahkan orang tua. Karena itu, cara ini dinilai sangat tepat untuk menyampaikan pesan-pesan pentingnya kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayuran.

"Bintang Nutricia ingin menghidupkan kembali tradisi mendongeng dengan mempromosikan pola hidup sehat sedari dini, baik bagi orang tua maupun anak-anak," kata Head of External Communications ELN & Nutricia Medical Indonesia Fauziah Syafarina Nasution di Banda, Maluku Tengah, saat penutupan rangkaian Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) 2016.

Nutricia Indonesia Sejahtera melalui Bintang Nutricia, kata dia, mencoba mengembangkan metode mendongeng untuk menyebarkan virus-virus cinta memakan sayuran dan buah-buahan pada anak-anak di seluruh Indonesia. Berawal dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan di PAUD dekat pabrik Nutricia, metode dongeng mulai dikembangkan.

 

Bekerja sama dengan Ayo Dongeng Indonesia, Bintang Nutricia mengembangkan acara FDII yang digelar di delapan kota, yakitu Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Poso, dan penutup di Kepulauan Banda Neira.

Acara FDII di Kepulauan Banda Neira melibatkan anak-anak TK. Mereka diperkenalkan dengan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang jarang dikonsumsi anak-anak karena memiliki rasa yang kurang enak atau tidak manis. Menurut Fauziah, cara untuk menyampaikannya tidak dengan langsung diajarkan, tetapi melalui pendekatan dongeng yang mudah dipahami.

"Kesalahan orang tua yang sering terjadi adalah langsung memaksakan anak untuk makan. Sebaiknya biarkan anak mengenali sendiri rasa dan macam-macam buah dan sayuran," kata Fauziah yang juga ikut mendongengkan cerita "Warnamu Bagus, Tapi Rasamu Enak?"

Selain ikut terlibat mendongeng di acara Festival Pendidikan Banda, tim Bintang Nutricia dan Ayo Dongeng Indonesia juga mengunjungi salah satu pulau terpencil, Pulau Sjahrir. Kepala SD Kecil Pulau Sjahrir Salasa Hatuleka mengatakan, acara seperti mendongeng sangat menarik perhatian anak-anak. Apalagi, murid-muridnya sering kali tersisihkan karena jaraknya yang cukup jauh dari pusat kecamatan yang berada di Pulau Neira.

Melalui penyampaian tim Bintang Nutricia, Sjahrir berharap para murid bisa lebih mengenal dan memahami pentingnya mengonsumsi buah dan sayuran. Ia mengaku jika daerah tersebut tidak memiliki variasi buah dan sayuran yang beragam. Dengan demikian, melalui program Bintang Nutricia, anak-anak tidak lagi asing terhadap buah dan sayuran lantaran sudah mencoba rasanya.

"Acara ini mengenalkan macam-macam sayuran, seperti tadi anak-anak kenal brokoli yang di sini memang tidak ada," kata Sjahrir. rep: Dwina Agustin  ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement