Jumat 15 Jan 2016 11:00 WIB

Wajah Berseri

Red:

Strategi promosi, tidak hanya mem berikan potongan harga kepada pelanggan, tetapi lebih dari itu adalah melayani me reka dengan wajah berseri. Rasulullah s.aw. bersabda : "Kamu semua tidak mungkin dapat mempergauli orang lain dengan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang dari kamu semua mem per gauli mereka dengan muka berseri-seri dan budi pekerti yang baik." (Thabrani dan Baihaqi).

Secara etimologi, kata thalaqah (berseri) merupakan bentuk infinitif. Orangorang Arab mengatakan, "Thalaqa waj huhu" maksudnya yaitu orang itu ter senyum dan bergembira.

Strategi promosi yang dapat mencip takan sesuatu yang berharga tidak harus mengeluarkan biaya adalah dengan senyuman. Selain itu, senyuman dapat men ciptakan rasa bahagia kepada pe langgan di manapun mereka berada. Kita memang tidak bisa mengendalikan ketampanan atau kecantikan tubuh dan wajah kita, karena itu merupakan anu grah dari Allah, tetapi kita bisa meng andalikan gerak tubuh dan bisa meng andalikan ekspresi wajah kita.

Ekspresi wajah terbaik adalah de ngan senyuman. Senyum merupakan hia san hidup Ra sulullah s.a.w. Beliau banyak tersenyum dan tertawa di hada pan sahabat beliau, mengagumi apa yang dikatakan mereka dan selalu mem baur bersama mereka. Abdullah bin Harits bin Jaza' r.a. meri wa yatkan "Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah s.a.w. (Tirmidzi dan Ahmad). Senyuman adalah cara termu dah untuk menghadiahi seseorang tan pa harus mengeluarkan uang. Jabir r.a. meriwa yatkan, "Rasulullah s.a.w. tidak pernah melarang saya untuk mengun jungi be liau. Sejak saya masuk Islam, beliau selalu tersenyum ketika melihat saya." (Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).

Senyuman memperkaya yang mene ri ma tanpa mempermiskin yang mem beri Abdullah bin Mas'ud r.a. meriwa yat kan bahwa Rasulullah s.a.w. bersab da, "Sungguh, aku mengetahui orang terakhir yang keluar dari neraka dengan merambat hingga dikatakan kepadanya, 'Keluarlah dari neraka dan masuklah ke dalam surga' ia pun pergi menuju surga. Tetapi, ia melihat para penghuni surge telah menempati rumah-rumah mere ka. Makai a kembali dan mengadu, 'Wa hai Tuhanku, orang-orang (di surge) te lah menempati rumah-rumah mereka.' Ia ditanya,'Ingatkah engkau tentang za man ketika hidup di dunia?' Ia men ja wab,'Ya.' Lalu ia diperintahkan, 'Ba yang kanlah (apa yang engkau inginkan) 1' Maka laki-laki itu membayangkan apa yang ia inginkan. Setelah itu, dikatakan kepadanya, 'Sungguh, engkau telah mem peroleh segala sesuatu yang baru engkau bayangkan, bahkan sepuluh kali lipat dari apa yang ada di dunia.' Men dengar hal itu, lelaki itu berkata, 'Apakah Engkau menghinaku, padahal Eng kau lah Sang Penguasa?' Abdullah ber kata, 'Sungguh, ketika itu, melihat Ra sulullah s.a.w. tertawa hingga geraham beliau tampak'" ." (Bukhari, Muslim, Tir mi dzi dan Ahmad)

Senyuman adalah sesuatu yang tidak berharga bagi seseorang kecuali dibe rikan. Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahwa senyum di hadapan saudara se iman merupakan sedekah. Beliau ber sabda "Senyummu di hadapan sauda ra mu sedekah bagimu." (Thirmidzi).

Dengan demikian, senyuman tidak se kedar senjata ampuh dalam melakukan strategi promosi, tetapi lebih dari itu merupakan sarana untuk menuju surga.

Prof Dr M Suyanto

Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement