Jumat 03 Jun 2016 17:00 WIB

Quran Indonesia Project, Cara Anak Muda Dekat dengan Alquran

Red:

Mendengarkan bacaan Alquran dipercaya membawa keberkahan seperti halnya membaca. Dari keyakinan inilah, Archie Fitra Wirija menginisiasi gerakan Quran Indonesia Project yang terwujud awal Ramadhan 2015.

"Jadi, kalau membaca kan bisa didengerin kapan saja, di mana saja. Apalagi, di Jakarta yang kesibukannya dinamis, Alquran bisa didengar di mana saja," ujar Archie kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/5).

Dari kamar kecilnya, Archie dan Pasha Chrisye memulai gerakan ini. Quran Indonesia Project merupakan sebuah projek sosial non-komersil inisiatif anak muda berbagi nilai Quran melalui rekaman audio dalam tiga bahasa. Gerakan ini telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan, seperti musisi, seniman, pengusaha, wartawan, aktor, dokter, hingga aktivis muda.

Sejak pertama kali dirilis, audio QIP yang diunggah di laman soundcloud.com mendapat sambutan cukup baik. Hingga kini, Quran Indonesia Project telah memasuki tahun kedua. Jumlah kontributor pun semakin banyak dengan keterlibatan para artis seperti Dian Sastrowardoyo, Irwansyah, Andien, Rossa, Melly Goeslow, Dwi Sasono, Oki Setiana Dewi, Yura Yunita, dan puluhan kontributor lainnya. Mereka membacakan sekitar 700 ayat.

Hingga kini, materi QIP yang ada di Soundcloud telah didengarkan 960 ribu kali oleh pendengar dari 50 negara. Gerakan ini tak hanya mendapat sambutan dari pendengar. Terbukti, banyak yang mempertanyakan kemungkinan terlibat dalam projek tersebut kepada Archie.

Merespons keinginan itu, QIP membuka peluang masyarakat untuk ikut merekam bacaan ayat Alquran melalui program #QIPmycontribution. Program ini diluncurkan Kamis (26/5) di d'Gallerie Barito, Jakarta Selatan.

Co-Producer QIP, Pasha Chrisye menceritakan, produksi audio QIP dimulai dari kamar Archie yang ditutup kasur untuk mengurangi gangguan suara. Alat-alat yang digunakan sangat sederhana, mulai dari laptop, speaker, dan mikrofon tanpa peredam. Tak heran, proses perekaman seringkali terhenti karena gangguan suara dari luar. "Jadi kalau ada bajaj lewat ya kedengeran, disetop dulu," ujar Pasha.

Pengalaman ini justru menimbulkan keseruan bagi para artis yang terlibat dalam projek ini. Presenter Adrian Maulana mengatakan, ia langsung tertarik mengikuti program ini ketika diajak oleh Zifana Letisya yang juga sahabat Archie.

Menurut dia, gerakan ini sangat bermanfaat di tengah situasi krisis yang melanda Indonesia, baik dalam kepemimpinan maupun berbagai lini kehidupan. "Andai kita punya keyakinan, semua jawaban ada pada Alquran. Buat saya pribadi ini menjadi pengingat. Jangankan yang namanya kesholehan, iman dan ketakwaan saja bisa luntur. Dengan menjaga, ini akan jadi amal jariyah untuk yang terlibat dalam projek ini," kata Adrian. 

Bagi personel RAN, Rayi Putra, upaya mendekatkan Alquran kepada masyarakat seperti yang dilakukan QIP sangat penting. Alquran seharusnya tak hanya dipandang sebagai kitab suci, namun juga pedoman hidup yang dibaca kapan saja, di mana saja.  Bagi dia, projek ini tak sepenuhnya nonprofit, sebab ada balasan berupa amal jariyah yang diharapkan oleh mereka yang terlibat di dalamnya.

Personel Hivi, Febrian, telah terlibat dalam program ini sejak tahun pertama. Sebagai mantan teman se-kos Archie, ia mengaku berdebar-debar saat proses perekaman. Perasaan ini muncul mengingat Archie telah lama memimpikan gerakan sosial semacam QIP. "Kedua, karena baca Alquran. Karena baru org kedua, saya sempat takut akan ada yang kontra nggak? Karena takutnya akan ada isu-isu," ujar dia.

Artis lain yang terlibat dalan program ini adalah Kunto Aji. Ia berharap gerakan QIP dapat mendekatkan anak muda kepada Alquran, sehingga mereka dapat memahami Islam tak hanya sebagai agama turunan dari orang tua. Oleh Sri Handayani ed: Hafidz Muftisany

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement