JAKARTA -- Penerapan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2014/2015 terkendala buku paket. Sejumlah sekolah di daerah bahkan termasuk Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan belum seluruhnya menerima buku paket tersebut.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim di sela acara Tanoto Foundation memang mengakui pendistribusian buku paket Kurikulum 2013 baru mencapai 70 persen. ''Ada percetakan yang memang belum menyelesaikan, ada juga yang meladeni sekolah-sekolah yang sudah membayar terlebih dahulu,'' ujar Musliar.
Kemendikbud menargetkan pendistribusian buku Kurikulum 2013 dapat selesai pada pertengahan Agustus. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, sembari menunggu pendistribusian buku rampung, Kemendikbud telah mendistribusikan softcopy buku paket kurikulum ke sekolah-sekolah melalui situs resmi Kemendikbud. ''Insya Allah 15 Agustus, kita maunya proses pendistribusian selesai. Untuk sementara, sekolah bisa pakai softcopy-nya dulu,'' kata Ibnu saat dihubungi Republika, Ahad (10/8).
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun membenarkan penggunaan fotocopy buku paket Kurikulum 2013. Menurutnya, hal itu tak bisa dihindari mengingat pendistribusian buku paket merupakan kewenangan dari pusat dalam hal ini Kemendikbud.
Di wilayah terdekat Jakarta, seperti Bogor dan Tangerang pun mengalami hal yang sama. Kepala Seksi Kurikulum SD dan SMP Disdik Kota Bogor Arni Suhaerani mengatakan, wilayah Bogor baru menerima distribusi buku sekitar 70 persen. Untuk tingkat SMP, Arni mengatakan, pembagian buku hampir rampung. ''Tinggal beberapa SD di dua kecamatan yang belum mengambil,'' katanya.
Namun, hal itu, menurutnya, tidak sampai mengganggu proses belajar. Karena, Disdik Kota Bogor sudah memberikan soft copy pembelajaran untuk membantu proses belajar. Sedangkan, Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Bogor Maman Suherman mengatakan, sudah menerima sembilan judul buku kurikulum 2013 yang diberikan pemerintah untuk para siswa.
Hanya buku-buku peminatan, seperti fisika, biologi, dan kimia yang belum diterima. Maman mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah karena sekolahnya sudah menyediakan fasilitas internet untuk mengunduh buku-buku dari website pemerintah.
Sedangkan, Kepala Disdik Kota Tangerang Lutfi mengatakan, distribusi buku di wilayahnya belum mencapai lima persen. ''Baru tiga sekolah yang mendapat buku Kurikulum 2013, masih jauh dari cukup,'' kata Lufti, Ahad, (10/8).
Tiga sekolah itu adalah SMP negeri 13 dan SMP negeri 16, dan satu sekolah swasta. Sementara, SMA sama sekali belum menerima buku paket tersebut. Di Kota Tangerang, ada 24 SMP negeri dan 24 SMA dan SMK.
Lutfi mengatakan, seharusnya sejak Juli persoalan distribusi buku tersebut sudah rampung. ''Seharusnya, pas anak-anak masuk sekolah sudah selesai, pada Juli. Tapi, ternyata diundur,'' katanya. Penundaan tersebut, Lutfi mengatakan, akibat adanya proses lelang ulang terhadap pengadaan buku pelajaran. Tapi, ia tidak mengetahui mengapa lelang ulang itu dilakukan.
Keluhan yang sama pun disampaikan Kadisdik Kota Yogyakarta, di mana baru 12 sekolah di kita itu yang sudah menerima buku paket kurikulum baru itu. Kadisdik Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, 12 sekolah itu semuanya SD. Sedangkan, untuk SMP, SMA/SMK sama sekali belum memperoleh buku paket. ''Jumlah SD di Kota Yogyakarta ada 192, baru 12 yang sudah mendapat buku paket, lainnya belum, termasuk SMP dan tingkat SMA,'' katanya.
Masih banyaknya sekolah yang belum mendapatkan buku, telah menghambat kegiatan belajar-mengajar. Hal itu diakui Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta Zaenal Fanani yang sekolahnya juga belum menerima buku kurikulum baru. Menurutnya, meskipun guru sudah mendapatkan pelatihan, kalau tidak punya pegangan buku, mereka masih belum mengerti dengan materi yang akan diajarkan. ''Karena, pada waktu diklat informasi yang disampaikan instruktur nasional tidak mudah ditangkap oleh guru, '' ujarnya.
Kadisdikpora DI Yogyakarta K Baskara Aji mengakui, untuk sekolah SD negeri maupun swasta baru sekitar 50 persen yang menerima buku ajar Kurikulum 2013. Ia mengatakan, jika sampai 18 Agustus buku tersebut belum tiba, pihaknya akan menyurat ke Kemendikbud terkait apakah boleh membeli buku dari percetakan lain. rep:yulianingsih/neni ridarineni/c63/c80/c74 ed: andi nur aminah