Selasa 17 Jun 2014 12:00 WIB

Uang Elektronik Didorong

Red:

JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan mendorong less cash society (LCS) atau penggunaan uang elektronik di sembilan kota di Indonesia. LCS dilakukan untuk efisiensi alat pembayaran karena pencetakan uang dan pengedarannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Rosmaya Hadi mengatakan, BI saat ini sedang mendorong LCS. "Kalau transaksi bisa menggunakan nontunai, jadi lebih efisien," ujarnya, Senin (16/6).

Penggunaan uang elektronik dimulai di sektor transportasi karena volume transaksinya besar dan nominalnya kecil. Dengan begitu, regulator tidak perlu mencetak uang kecil dalam jumlah banyak. Tapi, penggunaannya masih terpusat di Ibu Kota.

Untuk mendorong hal tersebut, BI akan meresmikan penggunaan uang elektronik di sembilan kota di Indonesia pada September. Peluncuran akan dilaksanakan di Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makasar, dan Banjarmasin. Penggunaan nontunai akan masuk ke kampus dan transportasi di kota tersebut.

BI telah bekerja sama dengan tiga bank BUMN untuk mendorong LCS, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI). Ketiga bank ini memberikan kemudahan bagi pengguna Commuter Line dalam pembayaran tiket kereta. Mereka bisa menggunakan uang elektronik ketiga bank tersebut.

General Manager Electronic Banking BRI Imam Subowo mengatakan, pihaknya menargetkan 40 persen pengguna KRL memakai uang elektronik tiga bank BUMN. "Untuk BRI, bisa sepertiga lah, lebih dari 100 ribu," ujar Imam.

Dengan jumlah kartu sebanyak dua juta, total transaksi uang elektronik BRI, BRIZZI, per hari sebanyak 10 ribu. Ia optimistis kerja sama dengan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan melipatgandakan transaksi. "Apalagi, KCJ ini polanya benar. Pengguna tidak boleh pakai uang tunai," ujarnya. BRI menargetkan total transaksi BRIZZI untuk tahun ini sebanyak 10 juta transaksi dan empat juta kartu.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Toni Soetirto mengatakan, di samping sebagai alat pembayaran di KCJ, BRIZZI juga terintegrasi sebagai media bayar di transportasi umum lainnya, seperti Transjakarta, TransJogja, Batik Solo Trans, dan Trans Pekanbaru. BRI pun sedang melakukan penjajakan untuk integrasi ke sistem MRT Jakarta yang sedianya diimplementasikan pada 2016.

Di samping itu, BRIZZI dapat digunakan sebagai media pembayaran sehari-hari di berbagai tempat, seperti Carrefour, Hypermart, Indomaret, Lawson, Alfamart, foodcourt, SPBU, dan Pertamina. Selain itu, sebagai alat pembayaran parkir ISS, pembayaran pajak bandara, restoran, dan lokasi transaksi lainnya yang telah bekerja sama dengan BRI.

Sementara itu, SEVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan bahwa dengan kerja sama ini merupakan salah satu upaya Bank Mandiri dan KCJ untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna kereta komuter, khususnya di bidang pelayanan transaksi. Penumpang kereta dapat memilih jenis uang elektronik Mandiri, dari e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, atau GazCard.

Kartu-kartu ini juga dapat digunakan untuk berbelanja di sejumlah merchant, bayar tol, bayar tiket Transjakarta, bayar parkir, dan transaksi di SPBU. Bank Mandiri berharap, kerja sama KCJ dan bank dapat menumbuhkan transaksi di dunia perbankan. "Transportasi itu sesuatu yang dilakukan setiap hari. Kerja sama ini bagus untuk mengubah kebiasaan masyarakat," ujarnya.

Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto mengatakan, dengan adanya kerja sama di KCJ ini diharapkan dapat membantu program LCS yang diusung Bank Indonesia (BI) dan penerapan single card untuk transportasi publik di Jakarta. Untuk itu, BNI TAPCASH tidak hanya dapat digunakan di KRL, tetapi juga sudah dapat digunakan di bus Transjakarta, SPBU, dan tempat lainnya yang bertanda khusus.

Adapun untuk isi ulang kartu TapCash dapat dilakukan di lokasi transaksi dan ATM bertanda TapCash. Selain itu, juga dapat dilakukan di cabang-cabang BNI di Jabodetabek. Sementara itu, jumlah uang elektronik BNI, BNI Tapcash, masih kurang dari 500 ribu.

General Manager Product Development BNI Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, BNI berencana menambah kartu sekitar 300 ribu untuk menciptakan pertumbuhan penggunaan kartu yang agresif. Transaksi terbesar BNI Tapcash berasal dari ritel, acara khusus, seperti JavaJazz, dan TransJakarta. "Kalau trasnportasi itu paling tidak sepertiga dari total transaksi untuk sektor transportasi," ujarnya.

Direktur PT KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo mengatakan, sinergi BUMN mengenai implementasi tiket elektronik atau e-ticketing ini merupakan upaya meningkatkan pelayanan kepada para penumpang kereta. Selain memberikan kemudahan dan kecepatan bertransaksi dengan uang elektronik.

Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang memilih transportasi umum sebagai transportasi sehari-hari. "Saat ini ada sekitar 640 ribu pengguna jasa KRL di Jabodetabek dan 60 persen di antara telah menggunakan tiket berlangganan Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik," ujarnya.

rep:satya festiani ed: fitria andayani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement