Jumat 08 Jan 2016 13:00 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Global 2016 Naik Tipis

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Pertumbuhan Ekonomi Global 2016 Naik Tipis

ATRISA KARTIKA YUDHA 

JAKARTA -- Pertumbuhan eko nomi global diyakini masih akan me lemah pada tahun ini. Hal ini dida sar kan pada kajian Prospek Ekonomi Global Bank Dunia Januari 2016 yang dirilis, Kamis (7/1). Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim mengata kan, pertumbuhan ekonomi 2016 ha nya akan meningkat tipis diban ding kan tahun lalu.

\"Dari 2,5 persen pada tahun 2015 menjadi 2,9 persen pada tahun 2016,\" ujar Kim dilansir kantor berita Antara. Hasil kajian ini sekaligus mengo reksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global versi Bank Dunia yang diyakini bisa bertumbuh 3,3 persen. 

Direktur Prospek Pembangunan Bank Dunia Ayhan Kose menjelaskan, ko reksi ini lebih karena adanya per tum buhan di negara maju seperti Amerika Serikat. \"Adapun pertum buhan yang lebih kuat di negara maju menimbulkan risiko berlanjutnya pelemahan di negara berkembang,\" kata Ayhan.

 
Salah satu dampak dari menguatnya ekonomi AS yang disertai dengan peningkatan suku bunga acuan Bank Sentral AS (the Fed) adalah tekanan di sektor keuangan negara berkembang. Beban utang akan bertambah bagi negara-negara yang memiliki pinjaman dalam bentuk dolar AS. 
 
Tidak hanya itu, kenaikan suku bunga acuan the Fed yang akan dilakukan secara berkelanjutan, juga bisa memicu keluarnya arus modal asing dari negara berkembang ke AS. Eko nomi AS tahun ini diprediksi tumbuh 2,7 persen, melanjutkan ekspansi pada 2015 yang mampu tumbuh 2,5 persen.

Ekonomi global juga dipengaruhi oleh masih bergejolaknya situasi perekonomian di Cina. Cina di prediksi hanya bisa tumbuh 6,3 persen tahun ini atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 6,7 persen.

Selain masalah di sektor keuangan, ekonomi dunia terutama negara ber kembang masih terganggu oleh le mahnya harga komoditas. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara ber kembang hanya di ki saran 4,8 persen, terpangkas jauh dari proyeksi sebelumnya, yaitu 5,4 persen Menurut Kim, perlambatan per tum buhan ekonomi global akan ber im bas pada negara-negara berkem bang, termasuk Indonesia, terutama pada aspek- aspek yang bersinggungan dengan kemiskinan.

 
Dikhawatirkan, upa ya mengurangi tingkat kemiskinan beserta penduduk miskin akan ter ganggu. 

Ekonom Indef Ahmad Heri Fir daus mengatakan, revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2016 oleh Bank Dunia menjadi tanda bahwa ekonomi pada tahun ini tidak akan ber beda jauh dengan tahun lalu.

 
An caman perlambatan ekonomi masih akan menghantui banyak negara, khu susnya negara berkembang. \"Revisi itu artinya ada pesimisme terhadap perbaikan ekonomi global,\" kata Heri. (ed: muhammad iqbal)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement