Sabtu 09 Jan 2016 13:00 WIB

Tim Evaluasi Penawaran Saham Freeport Dibentuk

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Tim Evaluasi Penawaran Saham Freeport Dibentuk

SAPTO ANDIKA CANDRA 

JAKARTA -- Pemerintah membentuk tim evaluasi penawaran saham PT Freeport Indonesia (PTFI) terkait kewajiban pelepasan saham perusahaan tersebut tahun ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Rini Soemarno mengatakan, tim evaluasi akan menyatu di dalam Komite Konsolidasi BUMN Pertambangan yang tugasnya menyiapkan pembentukan holding BUMN Pertambangan.

\"Selain soal holding, komite juga akan mempertimbangkan nilai saham yang akan ditawarkan Freeport,\" kata Rini di Jakarta, Jumat (8/1). 

Rini melanjutkan, dia secara khusus meminta agar perusahaan BUMN Indonesia dapat diikutsertakan dalam proses divestasi saham PTFI.

Freeport direncanakan akan melakukan divestasi saham sebesar 10,64 persen dalam waktu dekat.

Menurut Rini, potensi tambang Freeport memang sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan dua BUMN pertambangan, di antaranya, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tbk untuk mengambil divestasi PTFI tersebut. 

\"BUMN berharap, kalau memang ada divestasi kami diberikan kesempatan untuk membeli saham yang didivestasikan,\" ujar Rini. 

Selain itu, meski nilai tembaga sedang ikut anjlok bersamaan dengan komoditas pertambahan kainnya, Rini meyakini, saham Freeport masih sangat potensial untuk diambil.

 
Apalagi, potensi perusahaan tambang Freeport masih akan memberikan kon tri busi yang luar biasa bagi Indo - nesia. \"Sekarang, memang nilai copper turun cukup besar. Kalau enggak salah terendah setelah 2009,\" kata dia.
Komite Konsolidasi BUMN pertambangan diketuai Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. \"Nanti tim ini akan melakukan analisis dan evaluasi,\" ujar Rini. 

Mengenai pembentukan induk usaha atau holdinguntuk BUMN yang bergerak di sektor pertambangan, Rini menargetkan holdingBUMN pertambangan tersebut bisa terbentuk pada 2018. Meski begitu, setidaknya kajian dan mekanisme pembentukan holdingsudah selesai dilaksanakan pada akhir 2016.

Dalam pembicaraan awal ini, BUMN yang akan digabung di bawah satu induk usaha adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah, dan PT Indonesia Asahan Aluminium. 

Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma menyambut baik pembentukan holdingBUMN pertambangan. 

Direktur Utama PT Antam Tedy Badrujaman menambahkan, pembentukan holdingBUMN akan memudahkan perusahaan dalam mencapai target produksi. Tedy mencontohkan, sebelumnya perusahaan mendapat kendala dalam pemenuhan listrik untuk pengolahan. Kini, dengan adanya sinergi antar-BUMN pertambangan, listrik bisa dipasok oleh PT Bukit Asam. (ed

eh ismail)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement