JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan diluncurkan pada 17 Agustus 2014. BI juga terus melakukan penukaran uang rusak dan lama di seluruh Indonesia.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, uang baru tersebut akan menjadi hadiah pada hari Kemerdekaan Indonesia. "Pada 17 Agustus, uang baru tersebut akan diperkenalkan dan sudah masuk di mesin anjungan tunai mandiri (ATM)," katanya, Kamis (19/6).
Ia mengatakan, uang NKRI itu nantinya akan ditandatangani Gubernur BI dan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan, sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang (UU) Mata Uang. Namun, Ronald enggan menyebutkan nominal pecahan uang baru tersebut dan jumlah yang akan diedarkan ke masyarakat.
Menurutnya, BI dan pemerintah sudah sepakat tentang gambar dan tulisan yang tertera dalam uang baru tersebut. Tulisan yang tertera dalam uang baru itu tidak lagi bertulisan Bank Indonesia, tapi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, jumlah uang beredar saat ini sekitar Rp 460 triliun atau turun dibandingkan akhir tahun lalu yang mencapai Rp 500 triliun. Namun, menjelang Lebaran nanti, jumlah uang yang beredar akan naik kembali menjadi sekitar Rp 500 triliun. Setelah Lebaran, jumlah uang beredar kembali turun karena secara bertahap uang yang digunakan sebelum Lebaran masuk lagi ke bank.
BI pun terus mendatangi pulau-pulau terluar di Indonesia untuk melakukan penukaran uang. Masyarakat yang memiliki uang rusak dan uang lama dapat menukarkannya dengan uang baru. Kegiatan tersebut, salah satunya dilakukan di Pulau Waisai, Raja Ampat.
Manajer Departemen Pengelolaan Uang BI Handi Wijaya mengatakan, penukaran uang di pulau terpencil dilakukan untuk mendukung eksistensi rupiah. "Dulu Pulau Sipadan dan Ligitan hilang karena uang yang dipakai di sana itu ringgit," ujarnya. BI memastikan masyarakat di pulau-pulau terpencil memakai rupiah sebagai alat pembayaran.
Selain sosialisasi penggunaan rupiah, BI juga menyosialisasikan penggunaan rupiah secara benar. Menurut Handi, adanya uang rusak karena tipikal masyarakat Indonesia, terutama di pedalaman, dalam menggunakan uang sangat mengkhawatirkan. Uangnya ditaruh begitu saja atau dilipat-lipat.
Acara penukaran uang di Raja Ampat merupakan salah satu agenda Bhakti Kesejahteraan Rakyat (Bhakesra) yang dilakukan BI setiap tahun. BI bekerja sama dengan TNI AL karena daerah terpencil tidak terjangkau transportasi umum. Untuk Bhakesra kali ini, BI membawa uang sebanyak Rp 10 miliar dalam berbagai pecahan. Selain mentara itu, uang yang disediakan untuk penukaran di Pulai Waisai sebanyak Rp 250 juta. rep:satya festiani ed: fitria andayani