Senin 28 Nov 2016 14:00 WIB

KUR untuk Petani Belum Maksimal

Red:

JAKARTA--Rencana pemerintah menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi tujuh persen pada tahun depan disambut baik. Tapi, pemerintah diminta untuk memaksimalkan penyaluran KUR bagi para petani.

Ketua Koalisi Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Thohir mengatakan, para petani akan sangat diringankan dengan terus terunnya bunga KUR. Meski begitu, ia mengungkapkan, selama ini KUR di sektor pertanian lebih banyak dimanfaatkan petani hortikultura dan tanaman hias. Sementara, petani tanaman musiman, seperti petani buah, kesulitan dalam mendapatkan KUR.

Dia menjelaskan, KUR menggulirkan bunga setiap tahun. Sementara, tanaman musiman, perlu waktu bertahun-tahun untuk panen sejak penanaman. Kondisi ini sangat ironis mengingat beberapa waktu lalu ada perayaan hari buah, tapi petani buah justru kesulitan dalam melakukan produksi.

"Itu juga jadi asalan mengapa ada banyak impor buah," kata Winarno kepada Republika, Ahad (27/11).

Winarno berharap, pemerintah dapat membuat skema lain dalam KUR agar bisa dimanfaatkan oleh para petani buah atau petani musiman lainnya. Skema yang cocok sangat penting agar penyaluran KUR bisa lebih merata di sektor pertanian.

"Pikirkan petani yang punya tanaman lain," lanjut dia.

Sejauh ini, produksi buah hanya mengandalkan lahan kecil di pekarangan. Sementara, perkebunan buah banyak dimiliki oleh petani yang memiliki modal besar.

Skema tersebut juga bisa diterapkan untuk pengajuan KUR terhadap alat dan mesin pertanian (alsintan).

Penurunan bunga KUR memang dilakukan untuk memajukan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurut Winarno, penurunan bunga akan membangkitkan semangat petani dalam berproduksi, terutama petani tanaman pangan.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan upaya ketahanan pangan. Apalagi, saat ini banyak petani yang tertarik untuk bertanam jagung.

"Jadi, ini akan mendorong petani memantapkan usahanya," katanya.

Semangat para petani memanfaatkan KUR diharapkan tidak terkendala oleh sistem perbankan yang menyulitkan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, ia kerap menemui pihak bank yang kurang melayani petani dengan baik.

"Mereka dengan berbagai alasan, kredit sudah habis atau alasan lainnya. Saya menemukan dan tahu itu," tegasnya. Ia menambahkan, layanan buruk tersebut kemungkinan karena pegawai bank merasa lelah menangani para petani karena banyak yang belum melek perbankan.

Winarno sangat berharap, perbankan dan pemerintah dapat memudahkan proses petani dalam mengajukan KUR. "Harus dibedakan. Jangan sama dengan kredit yang biasa," ujarnya.

Penurunan bunga KUR menjadi tujuh persen merupakan janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima 30 pelaku UMKM di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/11). "Presiden menyampaikan, tahun depan bunga KUR diturunkan lagi menjadi tujuh persen. Ini untuk menggeliatkan ekonomi kerakyatan," ucap Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Penurunan bunga KUR menjadi salah satu program yang terus dilakukan pemerintah. Pada 2015 pemerintah menurunkan bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen. Kemudian, pada 2016 jumlahnya turun lagi menjadi sembilan persen. Tahun depan, Presiden Jokowi menjanjikan kembali menurunkan bunga KUR sehingga menjadi hanya tujuh persen.        rep: Melisa Riska Putri, ed: Satria Kartika Yudha

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement