Ramadhan selalu menjadi bulan yang ditunggu seluruh umat Muslim di penjuru dunia. Di bulan penuh berkah ini, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi hamba yang menjalankannya. Untuk menyambut Ramadhan, tentu saja dibutuhkan persiapan yang matang agar dapat menjalankan ibadah dengan baik dan lancar.
Ustaz Erick Yusuf mengatakan, menyambut Ramadhan memang membutuhkan persiapan, seperti layaknya seseorang yang akan melakukan sebuah perjalanan atau travelling. Persiapan bisa dimulai dari fisik hingga mental agar amalan yang dijalankan dapat maksimal. Sepanjang bulan suci ini, biasanya metabolisme tubuh berubah.
Oleh karena itu, satu bulan sebelum Ramadhan, tepatnya ketika Sya’ban, Rasulullah selalu memperbanyak puasa sunah. Amalan puasa sunah ini berguna untuk melatih kondisi badan seseorang agar tidak kaget ketika harus berpuasa selama satu bulan penuh. “Hal yang pertama fisik harus siap, kalau bisa pada Sya’ban puasa Senin-Kamis ditambah,” kata Erick.
Memperbanyak puasa sunah ketika Sya’ban dapat mengatur jam biologis tubuh. Biasanya, pada awal Ramadhan sulit bagi seseorang untuk bangun tidur lebih awal dan melakukan sahur. Sehingga, diperlukan latihan terlebih dahulu agar tubuh terbiasa dengan jadwal jam biologis yang baru. Berpuasa sunah dan melakukan shalat tahajud dapat menjadi suatu bentuk latihan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru ketika menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Selain melatih berpuasa, latihan melakukan amalan baik juga harus dipersiapkan karena selama Ramadhan semua amalan yang dilakukan akan mendapatkan balasan yang berlipat-lipat dari Allah SWT. Melatih amalan bisa dimulai dari belajar untuk menyisihkan sebagian harta untuk sedekah.
Namun, menurut Erick, amalan baik tak selamanya berbentuk harta benda. Membagi ilmu dan melakukan hal-hal yang baik juga harus dibiasakan sebelum memasuki Ramadhan. “Apabila jasad dan kebiasaan-kebiasaan baik sudah dilatih maka mental akan lebih siap untuk melakukan ibadah selama Ramadhan,” ujar Erick.
Jika serangkaian persiapan sudah dilakukan, dengan sendirinya akan membentuk mental yang baik dan siap untuk menjalankan ibadah Ramadhan. Dengan begitu, tidak ada alasan menjadikan puasa Ramadhan sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Menurut Erick, ketika menjalankan puasa sebenarnya tanpa disadari manusia memiliki kekuatan yang berlipat-lipat. Dalam keadaan perut kosong, manusia justru bisa lebih fokus dalam berpikir dan melakukan aktivitas.
Bahkan, tanpa disadari, banyak peristiwa penting yang terjadi ketika Ramadhan. Erick mengatakan, proklamasi kemerdekaan Indonesia dan Perang Badar berlangsung saat Ramadhan. Tak hanya itu, sejumlah atlet yang berlaga di liga profesional, seperti penyerang West Bromwich Albion, Nicolas Anelka, penyerang Chelsea, Demba Ba, atau mantan pemain basket NBA, Kareem Abdul Jabbar, tetap menjalankan puasa meski harus menjalani pertandingan dan beradu fisik di lapangan. “Kalau perut penuh, biasanya akan menimbulkan kantuk. Rasa lemas yang ada dalam diri kita ketika puasa sebenarnya sugesti saja,” ujar Erick.
Selama puasa Ramadhan hendaknya diisi dengan berbagai macam kegiatan positif dan berlomba-lomba untuk melakukan amalan serta perbuatan kebaikan demi mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Tak ada salahnya apabila sesama umat Muslim saling memotivasi, agar ibadah puasa dapat dinikmati dengan baik dan lancar. “Ibadah puasa Ramadhan bukan hanya dijalani, tapi juga harus dinikmati,” kata Erick. rep:rizky jaramaya/aghia khuamaesti ed: endah hapsari
***
Berjuta Manfaat Puasa
Selain menyehatkan, berpuasa juga memiliki berjuta manfaat untuk diri kita. Apa sajakah? Berikut di antaranya:
- Melatih agar kita memiliki kecerdasan emosional dan mental yang sehat.
- Mengendalikan hawa nafsu dari berbagai godaan.
- Menggembleng agar sabar, tabah, serta mau merasakan penderitaan orang miskin yang selalu lapar.
- Melembutkan hati dan jiwa.
- Mencegah dari perbuatan keji dan munkar.
- Belajar mengendalikan syahwat serta seluruh pancaindra dari hal-hal yang membatalkan.
- Mengendalikan manusia dari lima hal, yakni madat, minuman keras, judi, berzina, serta maling (korupsi).
- Melatih kita memiliki empati dan kepekaan untuk membantu sesama yang membutuhkan.
***
Kendalikan Emosi dengan Senyum
Psikolog Universitas Indonesia Elly Risman mengungkapkan, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa senyum adalah sedekah. Puasa merupakan sarana latihan untuk mengendalikan emosi dan nafsu. Salah satu cara mengendalikan emosi adalah dengan tersenyum.
“Ternyata, dengan analisis neuro sains, senyum itu menjadi sedekah pertama buat otak. Bagaimana caranya? Karena, ketika tersenyum otot-otot itu mengerut dan mengerutnya otot itu membuat suplai oksigen ke pembuluh darah terdekat terhenti. Berhentinya suplai oksigen ke pembuluh darah menyebabkan batang otak menjadi dingin. Batang otak yang dingin akan mencetuskan keluarnya kelenjar seretonin yang antiagresivitas,” papar pimpinan Yayasan Buah Hati itu. Menurut dia, puasa sudah ditentukan untuk mengontrol nafsu makan, minum, seks, dan semua nafsu, termasuk amarah. Lalu, bagaimana cara mengontrolnya? “Berilah sedekah pada otakmu dengan tersenyum. Coba kalau saya tersenyum kepada Anda, pasti akan membalas senyum saya.”
Jadi, papar Elly, dengan senyum itu kita memberikan enzim vitamin buat otak sendiri, sekaligus bersama itu saya memberikan enzim atau hormon atau vitamin untuk otak orang lain. Sesungguhnya, Mahabesar Allah karena senyum benar-benar sedekah.
***
Segar Bugar Saat Puasa
Hakikat puasa yang menahan haus dan lapar dari Subuh hingga Maghrib ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Pakar kesehatan dari Oxford, Inggris, Dr Razeen Mahroo, menyatakan, puasa sangat baik bagi kesehatan tubuh, termasuk untuk menurunkan berat badan atau diet.
Menurut dia, saat tubuh dalam kondisi normal atau saat tak puasa, glukosa yang disimpan dalam hati dan otot menjadi sumber cadangan energi utama. Sedangkan, saat puasa, glukosa ini diambil sebagai energi utama. Jika glukosa habis, tubuh akan mengambil lemak sebagai bahan bakar. Karena itu, pembakaran yang terjadi di lambung sangat maksimal. Agar proses itu berlangsung maksimal dan manfaat puasa jelas terasa bagi kesehatan tubuh, makanan yang seimbang dan asupan cairan sangat penting saat puasa. Berikut sejumlah tips agar puasa kamu tetap menyehatkan:
1. Minum yang cukup. Hidrasi adalah hal terpenting selama puasa Ramadhan. Setelah berbuka puasa, Anda harus minum dalam jumlah besar. Anda juga harus minum saat bersahur. Kebutuhan hidrasi tubuh adalah sekitar 1,5 liter per hari.
2. Makan yang sehat. Anda sebaiknya menerapkan diet sehat pada saat berbuka. Jangan berlebihan melahap kue dan makanan manis yang bahkan dalam jumlah besar sekalipun tidak memuaskan rasa lapar dan mengganggu pola makan Anda. Pertimbangkan memakan kurma yang dapat mengisi ulang energi dengan cepat.
3. Jangan langsung berbuka dalam porsi besar. Mulailah dengan sup, kolak, atau makanan pembuka lain dan tunggu sampai meresap di pencernaan sebelum makan besar.
4. Jangan makan terlalu banyak. Makanlah dalam porsi yang cukup. Buka puasa seharusnya tidak identik dengan makan berlebihan. Makan berlebihan tidak hanya mengganggu tubuh, tetapi juga membuat ngantuk saat shalat tarawih.
5. Tiga kali sehari. Meskipun puasa dimulai dari matahari terbit sampai terbenam, Anda sebaiknya tetap makan tiga kali sehari, yaitu pertama saat bersahur, saat berbuka, dan terakhir sekitar dua atau tiga jam setelah berbuka.
6. Makan buah-buahan. Saat bersahur, disarankan makan buah-buahan untuk vitamin dan sumber karbohidrat, seperti nasi dan ubi-ubian yang dapat bertahan sampai berbuka puasa. Penting untuk bersantap sahur mendekati saat imsak.
7. Bersahur Ini adalah sebuah sunah dan Nabi mengatakan di dalamnya terdapat berkah, meski hanya dengan minum air putih.
8. Hindari tidur setelah sahur. Tidur setelah sahur atau juga pada siang hari pada kurang baik bagi lambung yang sedang mengalami perandangan karena tidur akan menyebabkan peningkatan gerak saluran cerna, sehingga pengosongan lambung lebih cepat, pengeluaran asam lambung juga meningkat. Hal ini disebabkan pada saat tidur produksi hormon nonkatekolamin meningkat. Hormon ini akan meningkatkan sekresi asam lambung dan gerak usus. Akibatnya, saat bangun tidur perut kita menjadi lebih terasa lapar.
9. Tetap beraktivitas. Jika seseorang itu terjaga, apalagi beraktivitas, otak akan merangsang produksi hormon katekolamin yang mempunyai efek mengurangi keluaran asam lambung dan enzim pencernaan, mengurangi gerak usus, serta menghancurkan simpanan gula dan lemak yang ada di dalam tubuh.
10. Hindari stress. Stres apa pun bentuknya dapat menyebabkan dua efek negatif sekaligus. Pertama, sekresi asam lambung berlebih yang dapat merusak dinding lambung dengan cepat. Kedua, menipiskan lapisan lender pelindung dinding lambung. Jadi, dinding lambung sangat berisiko terjadi perlukaan bila seseorang sedang menghadapi tekanan/stres.
11. Hindari mengonsumsi obat dan makanan yang dapat merusak lambung. Beberapa obat, seperti golongan steroid, asam salisilat, dan makanan dengan bahan pengawet serta berkarbonasi diketahui mempunyai risiko merusak dinding lambung. Sebaiknya, hindari obat dan makanna tersebut dan beralih ke obat dan makanan yang aman.
12. Menyegerakan saat berbuka atau makan malam. Menyegerakan berbuka dengan makanan yang manis akan mengembalikan stamina ke kondisi semula, tapi jika berlebihan maka akan menimbulkan efek, seperti radikal bebas yang bisa memicu timbulnya kerusakan dinding pembuluh darah.