Jumat 13 Jun 2014 12:00 WIB

Aroma Dendam di Laga Perdana

Red:
Laga perdana grup B
Foto: Ilustrasi Purwo/Republika
Laga perdana grup B

SALVADOR -- Belanda tentu tidak pernah membayangkan, kesempatan membalas dendam atas kekalahan 0-1 dari Spanyol di partai final Piala Dunia 2010 bisa datang begitu cepat. The Flying Dutchman bertekad membalas kekalahan menyakitkan empat tahun lalu itu di laga pertama mereka di Piala Dunia 2014, tepatnya di Stadion Arena Fonte, Salvador, dalam laga perdana grup B, Sabtu (14/6) dini hari WIB.

Wesley Sneijder masih ingat betul kekecewaan akibat kekalahan di laga final Piala Dunia ketiga buat Belanda itu. Kekecewaan itu bahkan masih terasa hingga saat ini. Aroma balas dendam pun sudah tercium di laga perdana grup B. “Kekalahan itu seperti luka yang hingga saat ini belum sembuh. Saya selalu sedih saat mengingat kekalahan tersebut,” kata Sneijder dilansir BBC, Kamis (12/6).

Sejak kekalahan itu, Belanda memang terus berbenah. Kedatangan Louis van Gaal sebagai pelatih kepala tim Oranje sekaligus mengubah wajah Belanda dengan adanya wajah-wajah baru, terutama di lini belakang dan lini tengah. Tidak seperti Spanyol yang masih mempertahankan sebagian besar skuatnya, nama-nama seperti Stefan de Vrij, Bruno Indi, dan Ron Vlaar menggantikan nama-nama pemain veteran di kubu Belanda seperti Joris Mathijsen dan Giovani van Bronckhost.

Selain itu, ada juga nama gelandang Feyenord, Jordy Clasie, yang akan menambah amunisi di lini tengah yang telah diperkuat muka-muka lama seperti Nigel de Jong, Wesley Sneijder, dan Arjen Robben. Sementara di lini depan, Robin van Persie juga masih menjadi andalan mantan pelatih Bayern Muenchen itu.

Tidak hanya itu, berbagai persiapan antisipasi taktik terhadap gaya permainan tiki-taka Spanyol juga sudah disiapkan oleh Van Gaal. Demi meredam gaya permainan tiki-taka, yang berpusat di lapangan tengah, dan memecah ritme permainan Spanyol, Van Gaal akan menurunkan lima pemain tengah sekaligus. “Kami ingin membuat mereka kehilangan ruang di lini tengah agar mereka tidak bisa menemukan ritme permainan,” ujar Van Gaal, Kamis (12/6).

Van Gaal memang memiliki kedalaman skuat dan pemain-pemain yang cukup berkualitas di lini tengah. Terlebih, Jonathan de Guzmann juga sudah dilaporkan mulai pulih dari cedera. Selain ingin menguasai lini tengah dan tampil solid dalam pertahanan, mantan pelatih Barcelona itu akan menerapkan serangan balik sebagai senjata utama menghadapi la Furia Roja lewat kecepatan Van Persie dan Robben.

Pola permainan tiki-taka memang masih menjadi andalan skuat la Furia Roja. Kendati begitu ada sedikit catatan yang diberikan pelatih Spanyol, Vicente del Bosque terhadap penampilan anak-anak asuhnya. Para penggawa Spanyol, tutur Del Bosque, harus bisa terus menguasai laga dan terus menekan. “Jika kami menghadapi tim yang bertahan, maka kami akan selalu mencari celah dan selalu berinisiatif untuk terus melakukan serangan,” kata Del Bosque seperti ditulis laman resmi FIFA.

Langkah Spanyol dalam mempertahankan trofi Piala Dunia memang cukup berat. Usai menghadapi Belanda di laga perdana, Sergio Ramos dan kawan-kawan akan meladeni permainan Cile, di laga kedua grup B, Rabu (18/6) waktu setempat. Torehan tiga angka pun seolah menjadi torehan wajib buat Spanyol. “Kami harus bisa memulai Piala Dunia dengan hasil positif,” tutur gelandang bertahan Spanyol, Javi Martinez. rep:reja irfa widodo/ap ed: andri saubani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement