Jumat 01 Aug 2014 14:00 WIB

Pemudik Sebabkan Kemacetan di Tempat Wisata

Red:

YOGYAKARTA -- Arus balik Lebaran 2014 belum menunjukkan peningkatan signifikan pada Kamis (31/7). Para pemudik masih menghabiskan waktu Lebaran dengan mengunjungi lokasi-lokasi wisata di kampung halaman. Kegiatan pemudik berwisata saat Lebaran menyebabkan kemacetan di sejumlah daerah.

Di Yogyakarta, pemudik menyerbu destinasi wisata pantai di Gunungkidul. Akibatnya, jalur dari Kota Yogyakarta menuju daerah pantai selatan di Kabupaten Gunungkidul macet di sejumlah titik. Kemacetan juga terjadi di depan Candi Prambanan.

Kendaraan dari Kota Yogyakarta menyemut hingga satu kilometer. Kendaraan yang terjebak macet didominasi mobil roda empat dengan nomor polisi luar DIY.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/ Wihdan

Lalin Brebes

Padatnya pemudik yang mengunjungi Candi Prambanan juga menyebabkan arus lalu lintas dari arah Klaten ke Kota Yogyakarta macet parah. Antrean kendaraan mengular sepanjang empat kilometer.

Di Bandung, Jawa Barat, pemudik memadati objek wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Akibatnya, kendaraan terjebak kemacetan sepanjang lima kilometer.

Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu lintas Dinas Perhubungan KBB Ahmad Fauzan Azima menyatakan, kemacetan di kawasan wisata Lembang terjadi sejak H+1 Lebaran. "Hari libur sampai Ahad (3/8) besok. Jadi, diperkirakan Lembang akan terus ramai hingga liburan berakhir," ujar Fauzan.

Selain pemudik yang mempunyai kampung halaman di sekitar Lembang, kata Fauzan, kemacetan juga diperparah dengan warga sekitar Jakarta yang memilih liburan di Lembang. Lembang memiliki wisata alam dengan udaranya yang sejuk dan pemandangan alam yang menarik. "Ini yang mendominasi mobil pelat nomor B," ujar Fauzan.

Kemacetan parah masih juga terjadi di kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Pada H+3 Lebaran, jalur Puncak disesaki beragam jenis kendaraan yang ingin berwisata di daerah tersebut.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Muhammad  mengimbau warga yang hendak menuju Cianjur menggunakan jalur alternatif Sukabumi atau Cileungsi-Jonggol. "Meskipun jalur alternatif itu lebih jauh, tetapi dalam segi waktu akan lebih efektif dibandingkan melalui jalur Puncak," katanya.  rep:nur aini/yulianingsih/c64/c65 ed: eh ismail

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement