Sabtu 02 Aug 2014 12:00 WIB

PBB: Akhiri Blokade Gaza

Red: operator
Seorang Warga Palestina menangis di depan reruntuhan rumahnya yang hancur dibom Israel di Beit Hanun, utara Jalur Gaza, Jumat(1/8).
Seorang Warga Palestina menangis di depan reruntuhan rumahnya yang hancur dibom Israel di Beit Hanun, utara Jalur Gaza, Jumat(1/8).

Israel kembali mengingkari kesepakatan gencatan senjata.

GAZA CITY -Dewan HAM PBB meminta Israel membuka blokade terhadap Jalur Gaza, Palestina. Komisioner Dewan HAM PBB Navanethem `Navi' Pillay mengatakan, militer Israel telah melanggar Konvensi Jenewa karena menyerang rumah, sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah warga Gaza. Bahkan, Israel juga me ngebom sekolah milik PBB yang di gunakan untuk tempat pengungsi warga Gaza.

Menurut Pillay, tindakan brutal Israel merupakan ancaman terhadap kemanusiaan. Serangan Israel sudah melanggar hak warga Gaza un tuk mendapatkan tempat tinggal, makanan, dan hak mendapatkan air bersih.

"Karena itu, saya harus mengatakan, kita semua harus menentang tindakan Israel yang membuat ribu an orang mengungsi. Hu kum internasional harus men jatuhkan sanksi terhadap Israel," kata Pillay, dikutip Aljazirah, Jumat (1/8).

Pillay pun meminta Israel membuka blokade terhadap Jalur Gaza agar warga bisa memperoleh bantuan kemanusiaan. "Kini, kita sedang menyaksikan horor yang diala mi anak-anak putus asa Gaza dan juga warga sipil."

Dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB, Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB Valerie Amos mengatakan, saat ini terdapat 440 ribu pengungsi di Gaza yang kehilangan tempat tinggal.Ratusan pengungsi bahkan tak memperoleh pelayanan dasar seperti energi dan makanan.

Pejabat PBB yang meng urusi masalah pengungsian di Gaza, Philippe Krahenbuhl, menyatakan, teritori Pales tina kini menghadapi jurang yang curam atas nilai ke ma nusiaan.Menurut dia, blokade ilegal di Jalur Gaza ha rus segera diakhiri.

Pada Jumat (1/8), serdadu Israel kembali menggempur Gaza di Rafah bagian selatan sesaat setelah kesepakatan gencatan sen jata yang diprakarsai PBB dan Amerika Serikat. Serangan yang ter jadi dua jam sejak kesepakatan gencatan senjata tersebut menyebabkan sedikitnya 40 warga Gaza meninggal dunia.

Sebelumnya, Israel dan Hamas sudah menyepakati gencatan senjata selama tiga hari yang dimulai Jumat (1/8) dini hari. Di hari yang sama, kedua belah pihak juga setuju mem bicarakan solusi jangka panjang terkait konflik Gaza di Kairo.

Gencatan senjata yang telah disepakati kedua belah pihak diumumkan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Me nurut mereka, gencatan senjata merupakan upaya terbaik yang dapat dilakukan saat ini untuk menekan jumlah korban sipil di Jalur Gaza.

Namun, kesepakatan itu kembali buyar setelah serdadu Israel menggempur Rafah di selatan Gaza. Padahal, ratusan warga Gaza saat itu sudah mulai berada di jalan-jalan kota untuk kembali menuju rumah mereka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan meski gencatan senjata dilakukan, pasukan militer negaranya tidak akan berhenti melakukan misi mereka di Jalur Gaza. Ia bersumpah akan meneruskan penghancuran terowongan di perbatasan Gaza yang disebutnya telah digunakan pasukan Hamas untuk memasuki wilayah Israel.

Selama ini, warga Gaza terisolasi dari dunia luar akibat blokade yang dilakukan Israel dan Mesir. Hamas meminta pengakhiran blokade Gaza sebagai syarat gencatan senjata permanen. Israel menolak keras tuntutan Hamas dan menyatakan akan terus melakukan blokade atas Gaza. rep:c57/c64/c66/c73/c92  ed:eh ismail

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement