Ahad 10 Aug 2014 13:00 WIB

PBB dan Mesir Serukan Gencatan Senjata

Red: operator
 Asap mengepul dari bangunan di utara kota Gaza, Jumat (8/8), akibat serangan pertama militer Israel sejak  gencatan senjata selama tiga hari.  (EPA/Mohammed Saber)
Asap mengepul dari bangunan di utara kota Gaza, Jumat (8/8), akibat serangan pertama militer Israel sejak gencatan senjata selama tiga hari. (EPA/Mohammed Saber)

GAZA --Seusai gencatan senjata selama 72 jam, pada Jumat (8/8) dan Sabtu (9/8), Israel kembali melakukan serangan ke Gaza, Palestina.

Sedikitnya 51 titik di Gaza yang digempur Israel dengan menggunakan 57 roket.Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, sebanyak lima warga Palestina, termasuk seorang anak meninggal dunia dan sekitar 25 lainnya terluka dalam serangan Israel pada Jumat itu. Seperti dilansir Press TV, Sabtu (9/8), Kementerian Wakaf Palestina dan Agama melaporkan, total sekitar 60 masjid telah hancur, yang terdiri atas 20 masjid di Gaza City, 17 di Khan Younis, 11 di Jalur Gaza utara, dan 10 masjid di tengah dan dua di selatan Rafah. Tak hanya itu, kebrutalan Israel juga mengakibatkan 150 masjid lainnya mengalami rusak sebagian.

Atas hal ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon mengecam serangan-serangan roket itu. Ban menyerukan kedua belah pihak untuk kembali melakukan gencatan senjata di Gaza. Ban sangat ke- cewa atas kegagalan untuk memper panjang gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Dia pun meminta Israel dan Palestina menemukan jalan kembali untuk mencapai gencatan senjata dan melanjutkan proses negosiasi di Kairo. "Para pihak harus cepat menemukan jalan kembali untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan dan untuk melanjutkan negosiasi di Kairo demi mencapai gen catan sejata untuk waktu lama," ujar Ban, seperti yang dilansir Ria.ru, Sabtu (9/8).

Sebelumnya, Mesir yang menjadi tempat perundingan kedua belah pihak untuk bernegosiasi mendesak Israel dan Palestina untuk berdamai. Mesir meminta kedua pihak untuk kembali membahas gencatan senjata permanen.

"Kementerian Luar Negeri menye ukan semua pihak untuk me menuhi tanggung jawab mereka dan segera kembali ke komitmen gencatan senjata," tulis Kemenlu Mesir, seperti dilansir World Bulletin.Kemenlu Mesir meminta ke dua pihak memanfaatkan peluang yang ada untuk melanjutkan perundingan.

Kepala delegasi, pejabat Fatah Azzam Ahmed mengatakan, faksi Palestina akan tetap berada di Kairo untuk membicarakan perdamaian meskipun gencatan senjata telah berakhir. "Kami siap untuk terus berada di Mesir dalam negosiasi un tuk mencapai kesepakatan akhir," ujarnya.

Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, Israel tidak mem berikan jawaban yang jelas terhadap kondisi gencatan senjata Palestina. "Sikap Israel yang keras ke pala menyebabkan tidak memperpanjang gencatan senjata," ujar Abu Zuhri kepada Ma'an News Agency.

Kementerian Pertanian Gaza mengatakan, sektor pertanian daerah di Gaza mengalami kerusakan yang ditaksir senilai 251 juta dolar AS. Pabrik-pabrik yang menjadi tumpuan mata pencaharian warga Palestina di Gaza juga tak luput dari serangan Israel. Sebagian besar pabrik-pabrik yang dihancurkan pihak Israel itu adalah pabrik produksi makanan di Gaza.

"Israel sengaja menargetkan infrastruktur perekonomian nasional dalam rangka mengubah rakyat Gaza menjadi masyarakat konsumtif dan bukan masyarakat produktif," ungkap Taysir al-Safadi, kepala Serikat Industri Makanan Palestina.

Israel secara langsung ingin meningkatkan pengangguran dan menghancurkan kesempatan kerja bagi warga Palestina di Gaza. Dan, hancurnya pabrik-pabrik tersebut memberikan dampak besar bagi 12 ribu lebih karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik tersebut.  rep:c64/c66/antara, ed:endah hapsari/syahruddin el-fikri)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement