INCHEON -- Indonesia kembali meraih medali perak dari cabang wushu pada hari ke-4 ajang Asian Games ke-17 di Incheon, Korea Selatan, Senin (22/9). Medali dipersembahkan oleh Lindswell Kwok, atlet cabang wushu yang turun di kelas Taijiquan dan Taijijuan putri.
Bertempat di Ganghwa Dolmens Gymnasium, atlet asal Medan itu berhasil mencatatkan nilai 9,69 di papan skor. Lindswell hanya terpaut 0,06 poin dari peraih medali emas asal Cina Yu Meng Meng yang menorehkan nilai 9,75. Sementara medali perunggu diperoleh atlet asal Jepang Uchida Ai dengan skor 9,66.
Wartawan Republika Reja Irfa Widodo melaporkan dari Incheon, Lindswell mengaku tidak puas dengan hasil itu. Menurut wanita kelahiran 1991 ini, ada sedikit kekurangan dalam penampilannya, terutama perpaduan musik dan jurus. Sejatinya, dia memiliki harapan besar untuk bisa meraih emas seperti yang ditargetkan sebelumnya. ''Yang paling penting, permainan tadi sudah maksimal dan tidak ada pemotongan nilai,'' katanya, kemarin.
Hasil ini, kata Lindswell, akan dijadikan bahan pelajaran untuk bisa tampil maksimal di kejuaraan dunia dan SEA Games di Singapura pada tahun depan. ''Harus lebih semangat lagi dan mencanangkan target lebih tinggi lagi,'' ujarnya.
Meski hanya meraih medali perak, torehan Lindswell ini lebih baik dari Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina. Saat itu, mantan juara dunia ajang World Wushu Championship di Ontario, Kanada, ini hanya menduduki peringkat keenam.
Dengan tambahan satu medali perak dari Lindswell, kontingen Indonesia mengumpulkan empat medali. Satu medali perunggu diraih oleh Eko Yuli dari cabang angkat besi kelas 62 kilogram pada Ahad (21/9).
Selain Lindswell, dua medali perak diraih oleh Wahyuni, atlet angkat besi putri di kelas 48 kilogram, dan Juwita Niza Wasni, atlet Wushu dari kelas Nanquan dan Nandao.
Hasil yang didapat Lindswell dan Juwita memperpanjang keberhasilan wushu memperoleh medali sejak Asian Games 2006.
Hingga Senin (22/9) sore, Indonesia berada di urutan 14. Sementara pada urutan pertama diduduki Cina dengan 22 emas, 13 perak, dan 18 perunggu.
Sementara di cabang voli pantai putra, pasangan Indonesia 2 mengalami kekalahan dari Cina dengan skor akhir 2-0. Pertandingan di grup C tersebut, berlangsung di Songdo Global University Beach Volleyball Venue, Senin (22/9) siang.
Indonesia yang diperkuat oleh pasangan Dian Putra Santoso/Fahriansyah, harus mengakui keunggulan pasangan Cheng Cen jiang Li. Bahkan, pasangan asal Negeri Tirai Bambu itu berhasil menaklukkan atlet Indonesia hanya dalam waktu 35 menit. Set pertama pasangan Indonesia ini harus teringgal dengan skor 21-17 dengan waktu 19 menit. Pada set dua mereka harus kembali menelan kekalahan dengan skor 21-13.
Beberapa jam sebelumnya tim voli pantai Indonesia lain di Grup G (Indonesia 1), berhasil mengalahkan Thailand dengan skor sama 2-0. Pasangan Rachmawan Ade Candra Koko Prasetyo membuat tak berdaya atlet Thailand yang diperkuat Oleh Yungtin Kittipat Sukarayotin Chutipong dengan skor 22-20 dan 21-18.
Pasangan Indonesia 1 hanya membutuhkan sekali kemenangan untuk lolos pada babak 16 besar. Sebelumnya Ade dan Koko berhasil mengalahkan pasangan Afghanistan Edris Meyagul/S.Habibullah.
Di cabang renang Indonesia berhasil memasukkan salah satu atletnya ke final. Triady Fauzik Sidiq akan bertanding pada kategori 200 meter gaya ganti perseorangan.
Di cabang olahraga Judo, pejudo Indonesia Horas Manurung yang turun di kelas 90 kilogram harus tersingkir dari babak 16 besar. Horas takluk di tangan Timur Bolat pejudo Kazakhstan, pertandingan digelar Dowon Gymnasium, Senin (22/9) sore waktu setempat.
Sebelumnya, Indonesia menuai hasil buruk pada cabang bulu tangkis beregu putra dan putri. Pada Ahad, tim beregu putra harus mengakui kekalahan dari Taiwan 1-3. Sementara tim putri terlebih dulu kalah dari Jepang. Meski belum mendapatkan medali emas, Ketua Kontingan Asian Games Indonesia Suwarno mengatakan, perburuan medali emas hingga saat ini masih berlangsung.
"Perburuan medali emas masih on the track, mudah-mudahan bisa tercapai," kata Ketua Kontingen Indonesia, Suwarno, di arena wushu di Ganghwa Dolmens Gymnasium di Incheon, Korsel, Senin.
Dia mengatakan, Indonesia masih berharap dari cabang panahan, bolling, bulu tangkis nomor tunggal. "Saya tidak mengatakan saya tidak optimistis, masih ada beberapa cabang yang berpeluang,".
rep:c61/antara ed: teguh firmansyah