Selasa 25 Nov 2014 13:00 WIB

BLT Belum Tersalurkan Secara Optimal

Red:

MADIUN - Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) di sejumlah daerah belum dapat tersalurkan secara optimal. Kartu Perlindungan Sosial (KPS) hilang atau rusak menjadi salah satu penyebab terhambatnya penyaluran.

 

Manager Audit dan Mutu Pelayanan Kantor Pos Madiun, Jawa Timur, Agus Wahyu Hidayat mengatakan, hingga batas akhir pembagian, khusus di Kota Madiun, Senin (24/11), telah tersalurkan sebanyak 90 persen. Sementara, 10 persen belum diambil karena beberapa alasan. "Kendala itu seperti karena Kartu Penjamin Sosial (KPS) yang merupakan syarat untuk mengambil dana hilang, rusak, serta si penerima sedang sakit atau pergi," ujar Agus, kemarin.

Meski belum dapat tersalurkan 100 persen, jatah dana kompensasi tersebut tidak akan hilang. Warga Kota Madiun masih dapat mengambil dengan mekanisme tertentu hingga batas akhir pengambilan sementara pada 12 Desember mendatang.

Ia menjelaskan, untuk KPS yang hilang, penerima tetap dapat mengambil jatah dengan melaporkan ke kantor desa atau kelurahan. Dari kelurahan kemudian lurah akan mendata laporan tersebut dengan melaporkan ke tingkat kecamatan. Di kecamatan, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) akan mengurusnya untuk kemudian dilaporkan ke Dinas Sosial.

Agus mengakui, prosesnya memang agak rumit. Namun, hal tersebut untuk mengantisipasi penyelewengan. Sesuai aturan, pengambilan kompensasi juga tidak boleh diwakilkan kepada keluarga atau saudara.

Pemerintah memberikan dana BLT sebesar Rp 400 ribu kepada 15,5 juta keluarga miskin sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bantuan diberikan untuk jatah dua bulan, November-Desember. Setiap daerah memiliki jadwal pengambilan masing-masing yang disesuaikan dengan kesiapan Kantor Pos.

Di Yogyakarta, tak semua penerima BLT mengambil jatahnya. Sakiman koordinator lapangan Kantor Pos Kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan, setiap hari Kantor Pos setempat menjatah pembagian BLT untuk 2.000 sampai 3.000 orang. Namun, kata Sakiman, tidak semua mengambil dana kompensasi tersebut. "Tapi ada separuh lebih yang ngambil," ujar Sakiman, Senin (24/11) kepada Republika. 

Batas akhir pengambilan BLT di Kota Yogya akan berakhir, Selasa (25/11). Dia mengakui lebih dari seratus orang telah mengajukan komplain. Mayoritas karena KPS-nya hilang. Ada juga yang sebelumnya tidak pernah dapat BLT tapi saat ini ingin mendapatkan dana kompensasi.

Di Malang, pencairan baru dimulai Jumat pekan lalu. Kepala Kantor Pos Malang, Zaini, mengatakan, warga tidak perlu khawatir uangnya akan hilang. "Ini akan kami simpan dan bisa diambil kapan saja," ujarnya.  n c74/c67/antara ed: teguh firmansyah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement