Selasa 30 Dec 2014 13:00 WIB
Dzikir Nasional Republika

Dzikir Nasional Alternatif di Malam Tahun Baru

Red:

JAKARTA -- Republika kembali menggelar zikir nasional pada pergantian malam tahun baru, Rabu (31/12). Zikir akbar ini digelar di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, dari mulai pukul 15.00 WIB hingga 00.00 WIB.  Sejumlah tokoh dan ulama menyambut baik kegiatan zikir karena bisa menjadi sarana introspeksi agar menjadi lebih baik pada tahun depan. 

Ketua Dzikir Nasional Republika Irfan Junaidi mengatakan, acara ini sebagai wadah bagi masyarakat untuk mempererat persatuan dan persaudaran umat Muslim di Indonesia. Selain itu, zikir nasional ini juga sebagai alternatif bagi masyarakat supaya malam pergantian tahun itu tidak selalu dirayakan dengan kegiatan yang sifatnya hura-hura.

"Kita lihat banyak korban kecelakaan atau apa pun saat pergantian tahun baru, maka dari itu kami membuat suatu acara alternatif sekaligus mendekatkan diri dengan agama dalam Dzikir Nasional ini," ujar Irfan, Senin (29/12).

Irfan juga mengajak umat Muslim untuk merenungkan diri dan bersama-sama untuk memperbaiki agar lebih baik lagi pada 2015 nanti. Ia menambahkan, zikir nasional tahun ini juga istimewa karena mengangkat tema "Dahulukan Persatuan dan Persaudaraan."

Tokoh Muhammadiyah, Ustaz Haedar Nashir, menilai, acara Dzikir Nasional Republika memiliki makna penting untuk menggugah kesadaran kolektif umat. Zikir nasional juga menurutnya mampu memberi warna terhadap alam pikiran masyarakat Indonesia.

"Zikir mengandung makna mengingat Allah agar manusia beriman selalu eling dan waspada dari mana berasal, apa yang harus dikerjakan, dan apa tujuan hidup yang hakiki," kata Haedar kepada Republika.

Zikir, kata dia, teramat penting karena tidak sedikit orang kehilangan orientasi (disorientasi) sehingga tidak tahu mana yang benar, yang baik, dan patut serta membedakannya dari yang salah, buruk, dan tidak patut. Mereka ini yang kerap tergelincir dalam korupsi, memuja kesenangan dunia, dan menghalalkan segala cara.

Ia menjelaskan, dalam konteks berbangsa dan bernegara, para elite negeri juga harus berzikir dengan jalan menyadari misi dan kewajiban luhur menunaikan kewajiban negara serta mengurus rakyat. Karena itu, akan dihisab Tuhan di akhirat kelak "Pemimpin yang selalu berzikir akan bersikap jujur, amanah, dan bertanggung jawab lahir batin serta tidak akan menyimpangkannya," ujar mantan pimpinan pusat Muhammadiyah tersebut.

Rencananya, Ustaz Haedar Nashir akan hadir dalam acara tersebut. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, KH Hasyim Muzadi, Ustaz Yusuf Mansur, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ustaz Tengku Zulkarnain, Ustaz Erick Yusuf, Ustaz Ahmad Jameel, dan Mamah Dedeh.

Ustaz Yusuf Mansur pun mengapresiasi kegiatan ini. Dia mengatakan, kegiatan zikir merupakan alternatif paling bagus dalam kaitan menyambut pergantian tahun. "Sangat bagus, malam tahun baru diisi kegiatan zikir bareng. Kegiatan alternatif seperti ini sangat diperlukan banyak orang," katanya.

Pendiri Pondok Pesantren Daarul Quran tersebut mengatakan, kegiatan tersebut bukan semata kegiatan berzikir, melainkan juga merupakan majelis ilmu.

Pimpinan dakwah kreatif iHAQi Ustaz Erick Yusuf mengatakan, ia berharap agar dakwah umat Islam lebih kreatif lagi pada tahun depan. Dakwah harus disesuaikan dengan zaman modern sekarang ini. "Saya berharap persatuan dan persaudaraan umat Muslim dapat terjalin lebih erat tanpa harus membandingkan antara yang kaya dan miskin," ujarnya.

CEO Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jimmy M Rifai Gani menilai, zikir nasional pada malam tahun baru merupakan bentuk kreatif dari semangat untuk membangun semangat keislaman di Indonesia. "Subhanallah, sangat bagus sekali ada zikir nasional, itu menjadi salah satu triger untuk dapat memperkuat Islam di Indonesia daripada harus keluyuran tidak jelas," kata Jimmy. n cr05/c03/cr02 ed: teguh firmansyah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement