Sabtu 21 May 2016 15:39 WIB

Prenjak, Film Pendek Indonesia Menang di Cannes

Red: operator

JAKARTA -- Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman dalam negeri.

Film pendek karya anak-anak muda Indonesia berjudul Prenjak in the Year of Monkeydinobatkan sebagai pemenang dalam salah satu kategori Festival Film Cannes 2016 di Prancis. Prenjakmeraih The Leica Cine Discovery Prize Cinema depa Critic.

"Teruntuk semua saudara, sahabat, dan keluarga kami di Indonesia: Kami menang!" tulis sutradara Wregas Bhanuteja, dalam akun media sosialnya, Jumat (20/5).

Wregas sekaligus menjadi penulis skenario dalam film yang dibintangi oleh Rosa Winenggar dan Yohanes Budyambara tersebut. Sebagai bukti prestasinya, pria asal Yogyakarta yang menempuh studi di Jurusan Film Directing Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu pun mengunggah foto para anggota timnya saat berada di Cannes.

"Terima kasih semua. Penghargaan ini untuk kalian semua." 

Asisten sutradara, Henricus Pria Setiawan, kepada Republika, Jumat (20/5), menyatakan, senang dengan penghargaan yang diraihnya. "Pencapaian ini sangat berharga dan menjadi kontribusi kami untuk sinema Indonesia," ujar Henricus.

Film produksi Studio Batu berdurasi 12 menit 54 detik itu bercerita tentang sebuah fenomena kontroversial di Yogyakarta pada 1980-an. Seorang perempuan yang terbelenggu keterbatasan ekonomi dikisahkan menjual korek api dengan imbalan memperlihatkan bagian pribadi dirinya.

Adalah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang mengirimkan Prenjak untuk ikut berkompetisi di Festival Cannes 2016. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pun menyambut gembira kemenangan ini. 

"Penghargaan terbaik untuk film pendek Prenjakdari Festival Film Cannes di Prancis ini sangat membanggakan. Selain karena pertama kalinya Indonesia meraih penghargaan terbaik kategori ini di Cannes, juga momentumnya bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei," kata Anies dalam keterangannya, Jumat (20/5).

Dia berharap, pencapaian ini menjadi momentum untuk memperkuat spirit kebangkitan film karya anak bangsa. Menurut Anies, Prenjakmenarik perhatian sekitar tiga ratus penonton dalam pemutaran perdana yang digelar pada 15-16 Mei di Theatre Miramar, Cannes, Prancis. Film ini sampai diputar selama tiga kali di salah satu festival film bergengsi di dunia itu.

Salah seorang sineas Indonesia, Salman Aristo, mengaku bangga atas kemenangan film pendek Indonesia di Festival Film Cannes 2016. Salman menilai, daya tarik dari film Prenjak adalah kekuatan pilihan tema.

"Bangga sekali karena untuk pertama kalinya film pendek Indonesia menang di Semaine de la Critique," ungkap Salman, yang menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam Festival Film Cannes 2016, Jumat (20/5).

Salman percaya, pesan atau sesuatu yang ingin disampaikan kepada audiens adalah hal utama dalam film. Pengemasan kisah, meski tak kalah penting, tidak akan berfaedah apabila pesan yang hendak dipaparkan tidak krusial. Ia mengungkapkan, tema yang diangkat Prenjakbukanlah hal baru ka rena ada film terdahulu karya Garin Nugroho berjudul, Daun di Atas Bantal (1998), juga bertema sama.

"Tapi, Prenjakmengelaborasinya lebih jauh dan mengemasnya dengan bagus," kata Salman. Prenjakdianggap berhasil membawa topik yang bisa terasa kontroversial dengan cukup matang dan penuh sensitivitas. Alhasil, ucap Salman, Prenjaktidak terasa sekadar film dengan gimmickyang asal berani. 

Kejayaan Prenjakdi Cannes, di harapkan Salman, akan memberikan semangat dan inspirasi terhadap para sineas muda dan perfilman Indonesia. Apalagi, sambutan para penonton saat pemutaran film berdurasi 12 menit 54 detik tersebut disebut Salman cukup bagus. "Ada beberapa film makerdari negara lain yang langsung memberi selamat pada Wregas saat keluar gedung pemutaran," tutur Salman.    rep: Hasanul Rizqa, Dyah Ratna Meta Novia, c34, ed: Andri Saubani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement