REPUBLIKA.CO.ID, PALIMANAN--Arus balik musim mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Sabtu (9/7) hingga Ahad (10/7). Sejumlah langkah disiapkan guna mengantisipasi kemacetan akibat arus balik tersebut.
Kepolisian menyatakan, pihak PT Lintas Marga Sedaya selaku pengelola Tol Cipali sepakat memberlakukan sistem pembayaran gratis di GT Palimanan saat antrean kendaraan arus balik ke arah Jakarta sudah mencapai Plumbon.
"Bila sudah lancar lagi, diberlakukan pembayaran lagi," kata Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto kepada Republika, kemarin. Kepolisian memprediksi GT Palimanan berpotensi akan menjadi titik kemacetan lalu lintas selama arus balik Lebaran.
Pemudik dari GT Brebes Timur arah Jakarta hanya mengambil tiket, kemudian membayar biaya tol di GT Palimanan. Di GT Palimanan, pemudik arah Jakarta juga akan mengambil tiket untuk selanjutnya dibayar di GT Cikarang Utama. Skema pembayaran gratis diharapkan dapat memangkas waktu tunggu transaksi di gardu tol.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Puji Hartanto juga meminta kepada pihak Jasa Marga menggratiskan GT Cikarang Utama agar penumpukan tidak terjadi. Pihak Jasa Marga telah menyang gupi kemungkinan pembe bas an pembayaran tol tersebut.
Sedangkan, Polda Jawa Barat me nyatakan, telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisi pasi kemacetan arus balik. Kepala Satuan Polisi Jalan Raya (PJR) Polda Jawa Ba rat AKBP Hanafi menyata kan, GT Palimanan akan dibuka maksimal sebanyak 21 gardu ke arah Jakar ta selama arus balik Lebaran.
Sebaliknya, gardu untuk kendaraan ke arah Jawa Tengah disisakan sebanyak lima unit gardu. Pihaknya juga akan memperkuat jumlah personel untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan.
Apabila terjadi kemacetan di Tol Cipali, kepolisian telah menyiapkan beberapa alternatif pengalihan arus. Hanafi menerangkan, rekayasa diterap kan apabila antrean Gerbang Tol (GT) Palimanan sudah mengular sepanjang lima kilometer.
"Kita adakan pengalihan di Plumbon. Nanti kendaraan keluar-masuk jalur pantura seperti biasa," kata Hanafi. Apabila volume kendaraan di Tol Plumbon juga sudah penuh, kendaraan akan dikeluarkan di Tol Palikanci.
Titik macet
Sebelumnya, pada puncak arus mudik menjelang Lebaran, terjadi kemacetan parah di GT Brebes Timur. Di gerbang utama yang dilewati para pemudik menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur itu, antrean kendaraan mengular hingga belasan kilometer dan nyaris tak bergerak selama berjam-jam. Sejumlah pemu dik dikabarkan tewas saat terjebak dalam kemacetan tersebut.
Polda Jawa Tengah mem prediksi, pada puncak arus balik, kemacetan bakal terjadi dari Tegal menuju Brebes. "Untuk Tegal Kota, kemungkinan akan ada kemacetan parah di Simpang Maya, tepat di lampu merahnya," kata Kasubdit Dikyasa Polda Jawa Tengah AKBP Indra K Mangunsong kepada Repub lika, kemarin.
Dia menjelaskan, persimpangan tersebut akan mengalami kemacetan karena ada dua arah yang bertemu. Arus dari Semarang, Jawa Tengah, kata Indra, ada yang menuju Jakarta dan Brebes. "Kalau di simpangan tersebut sudah padat sekali saat arus balik, akan kita berlakukan contra flow3-1 hingga Brebes Timur untuk mengurai kemacetan," ujar Indra.
Menurut Indra, Tegal memiliki persimpangan banyak dengan daya tampung kecil. Artinya, kata dia, pasti banyak perlintasan yang membeludak sehingga menyebabkan kemacetan.
Sementara, perbaikan jalan amblas di Tol Cipali Km 103 juga berpotensi menimbulkan kemacetan. Terkait hal itu, Kabag Ops Ditlantas Polda Jabar AKBP Arief Budiman mengatakan, rekayasa lalu lintas contra flowdisiapkan dari Km 104 hingga 102.
Ia menambahkan, andai kepadatan di Tol Cipali arah Jakarta tetap terjadi di ruas lainnya, gelombang kendaraan akan dikeluarkan di sejumlah gardu keluar. Pertama, di pintu Kalijati Km 94. Jika masih padat, akan dikeluarkan lagi di gardu Cilameri, Subang, di Km 109 atau di Cikedung, Km 137. rep: Kabul Astuti, Rahayu Subekti Gilang Akbar Prambadi/Lintar Satria, ed: Fitriyan Zamzami