JAKARTA — Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) terus mengampanyekan inovasi dalam pengembangan produk-produk furnitur dan mebel. Tanpa inovasi berkala, produk furnitur dan mebel buatan produsen Indonesia akan kalah bersaing dengan produk di luar negeri, khususnya produk dari Cina.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Amkri Abdul Sobur mengatakan, industri furnitur Indonesia harus berubah dan bergerak ke depan melalui berbagai inovasi yang mampu memberikan nilai tambah untuk merebut pasar dunia. "Kalau tidak begitu, produk mebel Indonesia akan kalah bersaing dengan produk negara-negara lain, seperti Cina yang harganya lebih murah," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Kamis (21/8).
Saat ini, katanya, Indonesia menempati urutan ke-18 negara pengekspor mebel di dunia dengan nilai ekspor sebesar 1,8 miliar dolar AS pada 2013. Posisi ini masih di bawah Vietnam yang berada di peringkat ke-7 dan Malaysia di urutan ke-11 di dunia.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Sobur mengungkapkan, Amkri bekerja sama dengan Kemenperin berkomitmen untuk menstimulasi para pelaku usaha mebel dalam negeri untuk melahirkan produk-produk berkualitas dengan desain yang unggul. Antara lain, dengan menyelenggarakan Indonesia Furniture Design Award (IFDA) 2014 yang sudah dimulai sejak Maret lalu.
IFDA adalah kompetisi desain furnitur tingkat nasional yang diikuti oleh para pelaku usaha mebel dalam negeri. ed: zaky al hamzah