SEOUL -- Sersan Lim (22 tahun), prajurit tamtama Korea Selatan yang menembak mati lima rekannya, Sabtu pekan lalu, berhasil ditangkap Desa Myungpa-ri di Provinsi Gangwon. Kementerian Pertahanan mengatakan, Lim berhasil ditahan setelah gagal melakukan usaha bunuh diri.
"Sekitar pukul 14.55 waktu setempat, Sersan Lim melukai dirinya dengan senapan K-2. Dia kini telah dibawa ke rumah sakit," ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kim Min-seok.
Lim diketahui menembakkan peluru ke arah dada sebelah kanan. Tapi, ternyata dia masih hidup. Lim dibawa dengan menggunakan helikopter ke rumah sakit di Gangneung, Provinsi Gangwon.
Kim menambahkan, militer berhasil mengamankan senjatan dan amunisi yang ia bawa. Sebelum menembak dirinya, pelaku sempat berbicara dengan ayah dan kakak laki-lakinya melalui telepon.
Pejabat militer yang meminta namanya disembunyikan mengatakan kepada kantor berita Yonhap, Lim menangis saat meminta tentara menyerahkan telepon kepada keluarganya. Dia berbicara selama beberapa menit.
Sersan Lim menembak mati lima rekan timnya dan melukai tujuh lainnya, Sabtu pekan lalu. Kelima korban merupakan prajurit wajib militer berusia 19-23 tahun. Selain menembak, dia juga meledakkan granat. Rencananya, Lim baru akan selesai menjalankan wajib militer pada 16 September.
Belum jelas apa motif yang mendasari tindakan Lim itu. Tapi, sumber di militer mengatakan, dia mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan militer. Psikolog telah menyarankan pejabat tinggi militer memberi perhatian khusus pada Lim.
Sekitar 800 prajurit atau sembilan persen dari pasukan Divisi Infanteri ke-22 yang bertugas di kawasan Goseong berada dalam pengawasan khusus. Lim termasuk di antaranya. Intimidasi dan kekejaman di barak telah lama dianggap sebagai penyebab terjadinya sejumlah kasus bunuh diri dan penembakan di markas.
Sebelumnya, militer Korea Selatan berhasil memojokkan tersangka. Kim mengatakan, militer berhasil mengepung tentara dengan nama keluarga Lim itu. Menurut Kim, militer telah melempar telepon genggam dan Lim cukup dekat untuk mengambilnya.
"Kami tidak berencana menangkap dia dengan cepat karena kami tidak ingin memicu perilaku ekstrem. Kami mendorong dia agar menyerah," ujar Kim.
Militer berhasil mengepung persembunyian Lim sejak Ahad malam di sebuah hutan di desa Myungpa-ri di Provinsi Gangwon yang berjarak 10 kilometer dari pangkalan militer tempatnya bertugas. Dia bertugas di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang berbatasan dengan Korea Utara.
Lebih dari 4.000 personel militer yang didukung unit pasukan khusus dan helikopter mengelilingi tempat persembunyian itu. Sempat terjadi baku tembak pada Ahad malam. Dalam baku tembak itu, seorang komandan peleton tertembak di bagian lengan.
Remaja Korsel harus menjalani wajib militer selama dua tahun. Sebagian besar dari 691 ribu tentara Korsel merupakan wajib militer. Bandingkan dengan Korut yang memiliki 1,17 juta personel.
rep:ani nursalikah/reuters ed: teguh firmansyah