NEW YORK -Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan kondisi kemanusiaan di Irak sebagai status darurat. Sudah mencapai tingkat an tertinggi, yaitu level 3. Menyusul semakin merajalelanya pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak.
Perwakilan Khusus PBB Nickolay Mladenov mengatakan, dengan status ini, PBB akan memobilisasi seluruh sumber daya untuk mengatasi persoalan kemanusiaan di Irak. ''Kami ingin melakukan respons efektif,'' katanya seperti dilansir BBC, Kamis (14/8).
Menurut dia, keadaan para pengungsi yang merupakan penganut sekte Yazidi di Sinjar tetap kritis. PBB memperkirakan puluhan ribu orang menderita setelah dipaksa meninggalkan rumahnya oleh ISIS. Sebanyak 150 ribu orang mengungsi ke Provinsi Dohuk.
Kedatangan pengungsi ini menyulitkan pemerintah provinsi memenuhi seluruh kebutuhan warganya. PBB memperkirakan, hingga 1,2 juta warga Irak mengungsi karena krisis keamanan. Nasib Irak seperti tiga negara lainnya yaitu Suriah, Sudah Selatan, dan Republik Afrika Tengah.
Sementara, rencana evakuasi penganut sekte Yazidi di Pegunungan Sinjar batal.Sebuah tim yang dikirim AS untuk memantau keadaan menyatakan situasi kemanusiaan di sana tak seburuk yang diduga sebelumnya.
Menurut Departemen Pertahanan AS, tim yang terdiri atas personel militer dan kemanusiaan, terbang ke Sinjar saat gelap. Mereka mengkaji keadaan ribuan penganut sekte Ya zidi.
Ternyata, jumlahnya lebih sedikit dari perkiraan semula dan kondisinya terlihat lebih baik.Seorang pejabat Departemen Pertahanan mengungkapkan kepada Aljazirah, tim beranggotakan 20 orang. Mereka terbang pada Rabu dinihari ke Sinjar. Mereka tiba dengan selamat di ibu kota Kurdi, Irbil, menggunakan pesawat militer.
`'Berdasarkan penilaian, evakuasi tak mungkin dilakukan,'' demikian pernyataan Pentagon, Rabu (13/8). Jadi, lebih baik AS tetap menjalankan misi kemanusiaan seperti sekarang yakni mengirim air dan makanan lewat udara.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel memu ji pengiriman bantuan udara berupa makanan dan air yang membantu para pengungsi bertahan hidup. Hagel juga membahas soal evakuasi para pengungsi. ''Dari hasil pemantauan, saya pikir kecil kemungkinan kami akan melakukan proses penyelamatan seperti yang direncanakan. Tapi, bukan berarti kami tak akan melakukannya." rep:gita amanda/ap/reuters ed: ferry kisihandi)