Warga Eropa yang bergabung dengan ISIS tercatat mencapai 3.000 orang.
BAGHDAD -Irak menyampai kan informasi terkait rencana serangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap AS dan Prancis.
Menurut Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi, ISIS berencana menyerang sistem kereta bawah tanah di New York City dan Paris dengan bom.
"Hari ini, pada saat saya berdiri di sini, saya menerima laporan akurat dari Baghdad bahwa ada penangkapan beberapa elemen di dalam Irak. Mereka mengakui berencana untuk melakukan serangan terhadap metro di Paris dan AS," kata Abadi, seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (25/9).
Menurut Abadi, badan intelijen negaranya menerima informasi itu dari militan ISIS yang ditangkap di Irak.Abadi percaya laporan tersebut merupakan ancaman serius setelah mendengar rincian laporan yang diberikan kepadanya.
Lapor an yang disampaikan tersebut meliputi nama, tanggal, dan perencanaan serangan. Namun, Abadi menolak memberikan rincian lebih jauh.
Menanggapi pertanyaan tentang rencana tersebut bisa dicegah atau masih aktif, Abadi mengatakan, tidak mungkin menghentikan rencana tersebut hanya dengan menangkap beberapa militan saja.
Meskipun demikian, pejabat Amerika Serikat dan Prancis mengaku belum memiliki bukti pernyataan Abadi. Namun, pernyataan yang di lontarkan Abadi membuat pejabat keamanan dan intelijen di kedua negara terkejut dan berhati-hati.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Barack Obama, Ben Rhodes, mengatakan, AS belum mengonfirmasi adanya ancaman. "Seperti yang telah kami sampaikan ke pa da Pemerintah Irak, jika mereka me miliki informasi terkait aktivitas teroris atau rencana teroris, mereka dapat berbagi informasi tersebut dengan intelijen kami dan penegak hukum kami. Kami akan menerima informasi itu dengan serius,"kata Rhodes.
Laporan adanya ancaman serangan ISIS ke AS dan Prancis disampaikan setelah pesawat jet tempur Prancis menargetkan ISIS di Irak dan pesawat tempur AS menghantam ISIS di Suriah. Serangan Prancis ini merupakan jawaban terhadap warga Prancis yang dibunuh di Aljazair.
Di Washington, Pentagon merilis sebuah video yang menayangkan misil dari pesawat jet F-15 menghantam kilang minyak ISIS di Suriah.
Serangan udara tersebut dilakukan pada Rabu (24/9) dan Kamis (25/9)dengan menargetkan kilang minyak mentah kecil yang menyokong aktivitas ISIS dan memberikan pendapatan hingga dua juta dolar AS tiap harinya.
Menurut Syrian Observatory for Human Rights, serangan yang dilakukan oleh AS dan negara Arab terhadap kilang minyak ini menewaskan 14 anggota ISIS dan menyebabkan lima warga sipil lainnya tewas. Pentagon mengaku mengetahui laporan korban sipil tersebut dan kini sedang melakukan investigasi.
Di London, Kepala Antiteror Uni Eropa Gilles de Kerchove menyebutkan, jumlah warga Eropa yang bergabung dengan kelompok radikal ISIS di Suriah dan Irak kini tercatat telah meningkat hingga 3.000 orang. Kerchove juga memperingatkan, serangan udara Barat dapat memicu meningkatnya aksi balas dendam dan kekerasan yang menargetkan warga Eropa.
"Saya rasa kita harus menya darinya bahwa itu akan terjadi," katanya, seperti dilansir BBC. rep:dessy suciati nsaputri/c64, ed: eh ismail