Ahad 31 Aug 2014 18:35 WIB

Arsitektur Islam Pada Pencakar Langit Amerika

Red: operator

Puluhan kubah dan pilarnya memberikan daya pikat yang sulit dilupakan.

Kemegahan gedung-gedung pencakar langit adalah bagian pemandangan setiap kota- kota Amerika Serikat (AS).Beberapa bangunan pencakar langit tersebut bahkan telah menjadi pionir pencapaian seni konstruksi terhebat pada abad ke-20 dan diakui pula sebagai ikon bangunan pencakar langit dunia. Tapi, sedikit yang mengetahui bahwa seni arsitektur pada beberapa bangunan terkenal di AS itu banyak yang dipengaruhi gaya arsitektur Islam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jonathan Curiel, seorang penulis asal Negeri Paman Sam dalam the Chronicle meng ungkapkan bagaimana kuatnya pengaruh seni arsitektur Islam pada beberapa bangunan terkenal di negara adidaya ini. Tulisan 10 tahun silam yang hingga kini banyak dikutip itu mengungkapkan bagaimana menara kembar pencakar langit World Trade Center (WTC) dipengaruhi arsitektur Islam yang sangat kental.

Gedung kembar WTC yang menjadi ikon perekonomian AS hingga terjadinya tragedi 11 September 2001, ungkap Curiel, memiliki pengaruh arsitektur Islam, terutama pada dasar bangunan. Dasar bangunan di plaza pintu masuk WTC ternyata dikelilingi leng kungan yang memperlihatkan kemiripan dengan setiap pintu masuk masjid dan setiap desain sajadah shalat.

Curiel mengungkapkan, sang arsitek bangun an WTC, Minoru Yamasaki pada 1961 setahun sebelum merancang desain arsitek tur menara WTC berkunjung berkali-kali ke Arab Saudi untuk mengerjakan proyek arsitektur yang lain. Dari sinilah Yamasaki mendapatkan ilham model lengkungan pada bagian plaza WTC.

Menurut Curiel, Yamasaki telah mereplikasi taman, tata letak halaman, dan pola bangunan di kota suci umat Islam itu pada bagian plaza di WTC. Hal ini juga diungkapkan seorang arsitek Laurie Kerr yang telah lama mempelajari karya seni arsitektur Yamasaki.

Contoh lain terlihat pada lapangan plaza WTC yang menampilkan sebuah air mancur besar melingkar, di antaranya, tempat duduk yang mengelilingi layaknya sebuah kiblat yang berpusat pada air mancur.

"Air mancur ini seperti sebuah oasis untuk menyegarkan suasana spiritual pekerjaan dan meringankan pekerjaan, ini seperti pusat monoteisme pada beban kerja sehari-hari,"ungkap Kerr. Selama 29 tahun sejak menara WTC selesai dibangun pada 1972 hingga 11 September 2001, muncul perhatian baru dari khalayak umum. Mereka melihat ada upaya Yamasaki memasukkan arsitektur Islam pada bagian bangunan tersebut.

Yamasaki sendiri tak menunjukkan bukti peninggalan adanya hubungan rancangannya ini dengan desain bangunan Islam. Tapi, be be rapa pihak melihat, Yamasaki banyak me ninggalkan jejak peninggalannya terse but dalam autobiografinya pada 1979. Pa - da autobiografinya yang berjudul A Life in Architecture ia mengungkapkan keka gu man nya yang mendalam pada pola leng kungan yang terdapat pada bangunan arsi tektur Islam.

Yamasaki juga memasukkan beberapa foto penting terkait semua proyek arsitektur yang pernah ia kerjakan dengan terilhami dari pola arsitektur Islam. Menurut Profesor arsitektur di Universitas California di Berkeley, Nezar Al Sayyad, hal ini tereplikasi pada ide pola runcing pada ujung garis lengkung di pintu masuk dasar bangunan WTC. Al Sayyad telah bekerja dengan Yamasaki selama dua tahun untuk proyek perancangan bangunan. Ia menyebut sangat ironis bila WTC kemudian dipahami sebagai simbol bangunan kapita lisme dunia barat.

Contoh lain yang mengungkapkan besar nya pengaruh Islam pada bangunan di AS adalah gedung Alcazar Theatre di San Fran sisco. Bangunan yang dibangun pada 1917 ini dinilai merupakan contoh bangunan di AS yang paling menonjol pengaruh arsitektur Islamnya. Di wilayah Berkeley, sebuah bangun an lain Berkeley City Club Hotel, rancangan Julia Morgan dinilai memiliki pengaruh arsi tektur Islam.

Pakar arsitektur juga menilai, bangunan lain bernama Marin Count Civic Center di San Rafael, California, memiliki kemiripan dengan sebuah masjid. Terutama, dengan warna biru kubahnya dan sebuah menara antena yang menjulang tinggi yang merefleksikan rasa kekhasan Islam dari wilayah Persia.

Gaya Islam ini muncul setelah Frank Lloyd Wright, sang arsitek Civic Center, mendapat inspirasi usai kunjungan ke Baghdad untuk pengerjaan proyek pembangunan Raja Faisal II pada akhir 1950-an. Wright juga mengunjungi Iran yang akhirnya memunculkan kekaguman seumur hidupnya pada arsitektur Islam di wilayah Persia.

Dari berbagai petunjuk ini setidaknya Islam telah memberi pengaruh kuat pada beberapa bangunan bersejarah di AS. Setidaknya hingga akhir abad ke-19, bahkan sejak waktu yang lebih lama arsitektur Moor-Spanyol Islam diakui di negeri ini sebagai warisan dunia Islam.

Bangunan bergaya Moor sebenarnya telah lama ada di Negeri Paman Sam, jauh sebelum abad ke-18, terutama di wilayah barat daya.Yakni, ketika warga Spanyol membawa seni arsitektur ini bersama mereka pada puncak kekuasaan Islam di tanah Iberia itu.

Bukti yang mudah dilihat, bangunan barat mengenal istilah adobe atau batu bata yang dijemur untuk membuat bangunan. Peng- gunaan bahan ini lazim ditemui di beberapa bangunan di wilayah selatan AS dan koloni Spanyol lainnya. Sebenarnya ini adalah gaya khas bangunan timur tengah dan daerah gurun, di mana istilah adobe mengambil dari kata Arab al-toba yang berarti batu bata.

Mina Marefat, seorang ilmuwan arsitektur yang bekerja di Perpustakaan Kongres AS mengungkapkan pengaruh arsitektur Islam di AS jauh sebelum pembangunan gedung WTC.

Ia mengarahkan ke Johns Hopkins yang merupakan bagian dari Institut Proyek Kota-kota Islam yang juga mengajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Hopkins mengajak melihat kembali ke masa ketika arsitektur bergaya adobe populer di wilayah Selatan, seperti New Mexico, Texas, dan California. "Arsitektur itu datang langsung dari gaya Muslim Moor di Spanyol, rumah-rumah tradisional barat di sana, identik dengan rumah-rumah di kawasan Timur Tengah dan dunia Islam," ungkapnya.

Hopkins mengungkapkan hal itu karena gaya bangunan barat ini tidak memiliki akar budaya lain, selain budaya tradisi masyarakat Islam di Timur Tengah. Inilah yang membuat Yamasaki, Wright, dan arsitek AS lain yang tertarik pada akar tradisi panjang budaya yang telah menginspirasi berbagai bangunan di negara mereka.  rep:amri amrullah ed: nina chairani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement