BANDUNG –– Tradisi selama Bulan Ramadhan hingga lebaran menjadikan dinamika ekonomi di Indonesia meningkat. Hal itu ter kait kenaikan harga dan penggu na an uang di masyarakat. Bank Indo nesia Wilayah VI Jawa Barat dan Ban ten telah membuat pre diksi me ngenai berapa kemungkinan adanya peningkatan kebutuhan uang yang terjadi pada periode Bulan Puasa dan Lebaran. BI di tahun ini telah menambah stok uang tunai sekitar 41 persen dibandingkan ta hun 2013. To talnya sebanyak 12,4 triliun di siapkan.
Penambahan stok juga terjadi pada pecahan nominal di atas Rp 20 ribu maupun di bawah Rp 10 ribu. Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah VI Jawa Barat dan Banten Amanlison Sembiring peningkatan kebutuhan uang kecil meningkat luar biasa. "Untuk pecahan nominal di atas Rp 20 ribu disediakan sebanyak 35,4 persen. Sisanya mayoritas uang pecahan di bawah Rp 10 ribu," ungkap Sembiring di Kantor BI, Jl. Braga No. 108, Bandung, Senin (7/7).
Ia menjelaskan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang kertas pihaknya telah bekerja sama dengan bank umum. Pihaknya telah memberikan stok uang kepada masing-masing bank sesuai permintaan. Sejak jauh hari, Bank Indonesia telah meminta mereka untuk membuat perhitungan prediksi kebutuhan uang selama Bulan Puasa dan Lebaran.
Kepala Perwakilan BI Wilayah VI Jawa Barat Banten Dian Edia na Rae membenarkan hal itu. Ia mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Perkre dit an Rakyat (BPR), Baitul Maal dan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) untuk mengantisipasi kebutuhan uang kecil. Se lain itu layanan penukaran terpadu, seperti kas keliling banyak dilakukan ke daerah terpencil dan pasar tradisional. "Kita kerjasama juga dengan Pemda, pengadaan pa sar murah misalnya, di tempat itu akan ada outlet penukaran uang," jelasnya.
Menurut Dian, pada sepekan terakhir puasa pihaknya juga akan menyediakan outlet penukaran uang di beberapa rest area untuk antisipasi kebutuhan tunai bagi pemudik. Untuk ketersediaan uang di ATM pihaknya juga telah meminta pada bank umum agar melakukan pengontrolan rutin. Dalam hal ini aspek keamanan juga akan ditingkatkan.
Untuk pembatasan penukaran uang sendiri, menurut Dian tidak ada ketentuannya. Masyarakat dapat menukarkan seluruh pecahan sesuai dengan kebutuhan. Namun pada pelaksanaannya harus tetap memperhatikan kepantasan dan kewajaran. rep:c69 ed: rachmat santosa