BANDUNG –– Rencana Pem kab Bandung Barat untuk membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) terpadu di kawasan industri Batujajar rupanya belum bisa terwujud. Hal itu dikarenakan sulitnya pembebasan lahan yang diperlukan untuk mem bangun IPAL. ''Butuh hektare-an lahan untuk dijadikan lokasi IPAL terpadu karena ada banyak in dustri juga di wilayah ini," ungkap Kasi Pengendalian Pencemaran Ling kungan Kantor Lingkungan Hidup KBB Asep Sulaeman di Bandung, Senin (7/7) .
Asep menjelaskan rencana pembuatan IPAL terpadu sebenarnya telah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun belum adanya lahan yang memadai menjadi kendala hingga saat ini. ''Memang setiap industri sudah memiliki IPAL tapi akan lebih baik jika ada IPAL terpadu," katanya.
Hal tersebut dikarenakan pengontrolan yang bisa dilakukan secara maksimal dan efektif. Dengan adanya IPAL terpadu, menurutnya cukup menyediakan petugas jaga dan pengawas di IPAL tersebut. Pihaknya juga secara rutin bisa melakukan kunjungan ataupun sidak ke lokasi tersebut. ''Dengan begitu pengelolaan limbah jadi lebih terkontrol dan bisa kami awasi," ungkapnya.
Diakui Asep, pihaknya tak jarang menemukan industri nakal yang kurang baik dalam penanganan IPAL. Industri itu pun dikenakan sanksi administrasi dan di wajibkan memperbaiki IPAL dalam jangka waktu tertentu.rep:c65 ed: rachmat santosa