Kamis 07 Aug 2014 12:00 WIB

Harga Pangan Fluktuatif

Red:

INDRAMAYU –– Sepekan lebih pascalebaran, harga berbagai macam bahan pangan di pasar tradisional, mengalami fluktuatif. Meski ada yang turun, namun adapula yang harganya justru naik.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Rabu (6/8), kenaikan harga terjadi pada golongan sayur-sayuran. Seperti misalnya, timun dari Rp 5 ribu per kg saat menjelang lebaran kini naik menjadi Rp 9 ribu per kg. Ditambah lagi, kol yang awalnya Rp 4 ribu per kg kini naik menjadi Rp 7 ribu per kg, kacang panjang dari Rp 6 ribu per kg menjadi Rp 8 ribu per kg dan kangkung dari Rp 750 per ikat menjadi Rp 1.500 per ikat.

Selain mengalami kenaikan harga, adapula sayuran harganya turun maupun stabil. Di antaranya, cabe merah yang sebelum lebaran mencapai Rp 18 ribu per kg kini turun menjadi Rp 8 ribu per kg. Sedangkan yang harganya stabil, seperti misalnya to mat yang menacpai Rp 6 ribu per kg, bawang merah Rp 16 ribu per kg dan wortel Rp 6 ribu per kg.

Sedangkan telur ayam, harganya turun menjadi Rp 19 ribu per kg dari sebelum lebaran yang mencapai Rp 20 ribu per kg, dan daging ayam kini men capai Rp 30 ribu per kg dari sebelum lebaran seharga Rp 35 ribu per kg. "Untuk harga sayuran yang naik, kenaikannya sudah berasal dari bandarnya," ujar seorang pedagang sayuran, Sarih.

Seorang pedagang ayam, Rahmat, mengungkapkan, turunnya harga ayam disebabkan sudah mulai berkurangnya permintaan dari masyarakat dibandingkan saat menjelang lebaran. Namun, dia mengakui harga daging ayam belum sepenuhnya kembali normal.

Sementara itu, dari Kabupaten Su kabumi dilaporkan, harga sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat mulai berangsur normal setelah lebaran. Pasalnya, permintaan warga terhadap sembako mulai seperti harihari biasa.

"Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional, harga sembako mulai stabil," ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Disko perindagsar) Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlela kepada Republika, Rabu (6/8). Hal ini dikarenakan harga sembako mulai turun sejak H+1 lebaran hingga sekarang.

Penyebabnya, kata Ela, dikarena kan mulai normalnya permintaan dari warga terhadap sembako. Jika permintaan normal maka harga sembako di pasaran tidak akan mengalami lonjakan. Terlebih, stok sembako di pasaran masih cukup tersedia dengan banyak.  rep:lilis sri handayani/riga nurul iman ed: agus yulianto

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement