CIREBON ––Virus ‘kerdil’ hampa menyerang ribuan hektare benih padi di Kabupaten Cirebon. Akibatnya, tanaman padi milik para petani itu mengalami gagal tanam. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar menga takan, virus kerdil hampa merupakan virus yang berasal dari sisa lendir wereng cokelat yang hinggap di benih padi. Menurutnya, benih padi yang diserang virus itu akan langsung rusak atau mati saat baru disebar.
"Benih padi yang terserang virus ini akan mengalami gagal tanam karena langsung mati," kata Tasrip, Senin (1/9). Virus kerdil hampa bukanlah jenis virus yang menyerang secara massal pada seluruh areal sawah milik petani. Virus ini kebanyakan hanya menyerang sawah yang terlambat tanam.
Tasrip menyebutkan, wilayah yang paling banyak terkena virus kerdil hampa adalah di wilayah barat, seperti di Kecamatan Gegesik, Kapetakan dan Panguragan. Dia mengatakan, dari sembilan kecamatan yang ada di wilayah barat dengan luas areal ta nam sekitar 18 ribu hektare, hanya kurang lebih 75 persen yang berhasil panen. "Sedangkan sekitar 4.500 hektare mengalami gagal,’’ kata Tasrip.
Seperti diketahui, saat musim penghujan awal tahun lalu, ribuan hektare areal tanaman padi di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon, terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi pada musim tanam rendeng (penghujan) mengalami puso dan harus tanam ulang.
Tanam ulang pada musim tanam rendeng itu menyebabkan musim panen menjadi mundur. Tanaman padi yang mengalami musim tanam mun dur itulah yang menjadi sasaran serangan virus hampa kerdil. Petani di Kecamatan Kapetakan, Goni, mengatakan, benih padi yang baru ditanamnya tiba-tiba mati. Hal itu terjadi akibat serangan virus hampa kerdil. rep:lilis sri handayani ed: agus yulianto