Mudik atau pulang ke kampung halaman telah menjadi tradisi tahunan yang dilakukan penduduk Indonesia. Khususnya, saat datangnya Hari Raya Idul Fitri. Seolah tak ingin melewati saat paling berharga, jutaan warga Indonesia kembali dari tanah perantauan.
Namun, kondisi sarana transportasi yang kurang baik dan infrastruktur jalan yang kurang memadai memberikan andil yang tidak kecil bagi terjadinya musibah di jalan raya.
Berulang kali pemerintah mengimbau pemudik agar tidak menggunakan kendaraan roda dua. Namun, sarana transportasi paling ekonomis ini tetap menjadi pilihan utama para pemudik. Meski, risiko keselamatan harus dipertaruhkan. Pemerintah pun setiap tahun harus berupaya keras memfasilitasi para pemudik agar nyaman dan aman.
Foto:Yasin Habibi/Republika
Pemudik menunggu kereta di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu merilis perkiraan jumlah pemudik Lebaran tahun 2014 ini akan meningkat 6,99 persen dibanding tahun lalu. Dari hasil survei Kemenhub, setidaknya 27,9 juta penduduk Indonesia akan mudik Lebaran tahun ini. Hal itu didasari karena meningkatnya jumlah penduduk di beberapa kota besar yang menjadi pusat perekonomian. "Hampir 28 juta penduduk akan mudik Lebaran, setiap provinsi mudik," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub Elly Adriani.
Meski dari hasil survei dengan data riil di lapangan berbeda namun yang pasti ada tren peningkatan pemudik tiap tahunnya. Pada 2012 lalu, data Kemenhub menunjukkan jumlah pemudik sekitar 17, 2 juta orang, sedangkan tahun 2013 jumlah pemudik menjadi 18,5 juta orang.
Peningkatan jumlah pemudik ini akan meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan, selain kepadatan jalan yang juga diprediksi semakin meningkat. Angka kecelakaan tahun 2013 lalu sebanyak 3.675 kasus termasuk di dalamnya korban luka dan meninggal dunia.
Untuk menjamin masalah keamanan dan keselamatan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan mengerahkan sekitar 137 ribu personel kepolisian dalam Operasi Ketupat 2014 guna mengamankan situasi menjelang dan saat pelaksanaan mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah.
Namun, soal data pemudik tahun ini Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis (17/7) menyebutkan bahwa ada peningkatan arus mudik sekitar 11 persen pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Sekitar 28 juta hingga 30 juta masyarakat melakukan aktivitas mudik.
Mudik gratis
Mudik Lebaran dengan kendaraan umum memang masih menjadi pilihan utama. Moda transportasi, seperti kereta api, pesawat terbang, maupun bus umum masih disesaki calon pemudik Lebaran. Alternatif lain untuk mudik Lebaran, yakni mengikuti mudik gratis yang diselenggarakan berbagai perusahaan. Mudik gratis umumnya menggunakan bus yang disewa perusahaan ataupun kapal laut. Jumlah kendaraan roda dua yang akan dibawa mudik menggunakan truk mencapai 1.577 unit kendaraan menuju ke sembilan kota. Kementerian Perhubungan sendiri telah mengalokasikan dana hingga Rp 38,7 miliar untuk mudik gratis tahun ini.
Para peserta mudik gratis tersebut umumnya merupakan karyawan pabrik atau warga masyarakat yang sebelumnya telah mendaftarkan diri. Selain lebih aman dan nyaman, mudik gratis ini mampu sedikit mengurangi angka kemacetan di sejumlah ruas jalan, seperti jalur utara maupun selatan. rep:agus raharjo/antara ed: hiru muhammad