Besar di lingkungan keluarga yang akrab dengan dunia bisnis dan keuangan membuat Nora Bawazier tak canggung untuk ikut berkecimpung di dalamnya. Darah ekonom yang diturunkan sang ayah kental mengalir di tubuhnya. Anak dari mantan menteri Keuangan RI periode Kabinet Pembangunan VII, Fuad Bawazier, ini merih gelar cum laude saat menuntaskan pendidikan strata satu di Universitas Maryland, College Park MD, Amerika Serikat. "Saya memang senang dengan dunia keuangan," ujar Nora.
Belasan tahun tinggal di Amerika, Nora sempat membangun kariernya di sana. Ia pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama, salah satunya Unilever Foods USA. Kariernya ia bangun dari bawah, mulai dari menjadi junior analyst hingga kemudian dipercaya menduduki kursi finance director.
Foto:Republika/Rakhmawaty La'lang
Posisi bergengsi tersebut tidak membuat Nora lupa akan Tanah Air. Tahun 2002, dorongan hatinya menguat untuk pulang ke Indonesia. Perempuan berdarah Jawa ini pun kembali menata kariernya di dunia keuangan. Nora menganggap tantangan terbesar di sepanjang kariernya datang delapan tahun silam. Kala itu, ia mendapat tawaran bekerja di lembaga keuangan syariah. "Jujur saja, saya tidak menguasai ilmu ekonomi syariah," kata Nora.
Nora yakin tak ada hal yang tak mungkin untuknya. Ia lantas memantaskan diri untuk tawaran pekerjaan dari salah satu bank perkreditan rakyat syariah itu dengan mengikuti pelatihan ekonomi syariah. Dengan semakin luaspengetahuannya, ia pun mampu menjalankan jabatannya sebagai komisaris di PT BPRS Harta Insan Karimah (HIK) cabang Tangerang, Banten.
Pencapaian di dunia keuangan tak menjebak Nora untuk berlama-lama di zona nyaman. Ia menginginkan suatu hal yang baru dalam kehidupannya. "Entah mengapa saya ingin menekuni bidang yang tidak berbau angka-angka," ujar sulung dari empat bersaudara ini.
Pilihan Nora pun jatuh pada dunia psikologi yang saat itu menarik hatinya. Ia mendapat masukan dari seorang teman agar mengambil keahlian di bidang coaching. Pada 2011 Nora memutuskan untuk mendalami dunia coaching. Ia mempelajari meta coaching system dari Dr L Michael Hall PhD di Bali.
Sejak itu, Nora jatuh cinta dengan dunia coaching. Ia mengembangkan kemampuannya dengan mengambil beberapa pelatihan dan mengikuti uji sertifikasi baik di dalam maupun luar negeri. Menangani klien dengan beragam permasalahan membuatnya banyak belajar mengenai arti kehidupan. Ketika melakukan coaching dengan klien, ia merasa seolah sedang meng-coaching diri sendiri. "Ada kepuasan tersendiri saat melihat klien bisa keluar dari masalah dan memiliki hidup yang lebih baik dari sebelumnya setelah mereka mengikuti arahan selama masa coaching."
Menjadi Penyiar
Awal 2013, Nora dan dua rekannya, Nunny Hersiana dan Maida Novriza, yang juga berlatar belakang coach mendapat kesempatan memandu "Ladies Lounge" di Smart FM. Program siaran radio berdurasi satu jam ini membahas persoalan aktual seputar psikologi dalam kehidupan perempuan. "Dalam program ini pendengar bisa mendapatkan coaching gratis," kata peraih certified 5-PATH hypnotherapist and master hypnosist dari Dr. Calvin Banyan itu.
Terbatas oleh durasi, Nora harus mengatur strategi dalam menyampaikan arahan. Ia harus menyederhanakan gagasannya agar pendengar bisa menangkap masukan ringkasnya. "Kalaupun masalah yang dialami pendengar tidak selesai dibahas sampai tuntas, minimal dia sudah mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap masalah yang mereka alami," ujar perempuan yang lahir di Jakarta, 17 November 1975, ini.
Nora berharap dengan coaching singkat tersebut pendengar dapat menentukan arah yang lebih tepat dalam menghadapi persoalan di kehidupannya. Di "Ladies Lounge", Nora juga memberi kesempatan bagi pendengar lain untuk memberikan tanggapan atas kasus yang dibahas. "Dengan begitu, umpan balik yang diterima penanya akan semakin beragam."
Materi siaran Nora di "Ladies Lounge" selalu mengikuti perkembangan isu yang ada di masyarakat. Biasanya, materi sudah dipersiapkan untuk jadwal satu bulan siaran. Permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas, misalnya seputar perselingkuhan, pengkhianatan, hingga luka di masa lalu. "Ladies Lounge" yang mengudara pukul 21.00 WIB setiap Jumat ini mendapat respons positif dari pendengarnya. "Bangga rasanya ketika mendapat pesan singkat dari klien yang mengatakan hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya seusai coaching," kata Nora semringah.
Keseimbangan Hidup
Memiliki segudang aktivitas padat tidak membuat Nora lupa dengan kodratnya sebagai perempuan. Istri dari Aryo Bimo ini tetap mengutamakan keluarga daripada karier. Ia membuktikannya dengan menolak tawaran coaching di luar negeri. Nora memilih tetap tinggal di Indonesia demi keutuhan keluarganya. Terlebih, ia sangat menghargai karier yang telah dibangun sang suami.
Demi keluarga pula Nora membatasi jam kerjanya sampai petang saja. Perempuan bernama lengkap Noraini Bawazier ini tak akan menemui klien lewat dari waktu tersebut. "Selepas Maghrib merupakan saatnya saya menemani anak belajar dan memandu doa sebelum tidur," ujar ibu dari Samy Rayyan Bimo dan Raza Thoriq Bimo ini.
Nora meyakini anak merupakan titipan Tuhan. Ia harus ada untuk mereka. Ia tak merasa berat hanya tidur empat jam dalam sehari agar bisa bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan Samy dan Thoriq. Terkadang, sang suami turut membantunya di dapur. Rutinitas tersebut tak membuatnya letih. "Bisa bersenda gurau dengan kedua anak membuat aktivitas di pagi hari itu menjadi momen yang menyenangkan."
Saat akhir pekan, Nora juga tidak bekerja. Ia lebih suka menikmati kebersamaan dengan keluarganya. Di waktu senggang, Nora mengajak anak-anaknya mengunjungi rumah orang tua dan mertuanya.
Di antara kesibukannya sebagai coach, bankir, dan perempuan berkeluarga, Nora masih sempat me time. Ia berpendapat bahwa seorang perempuan tidak mungkin tidak membutuhkan waktu untuk menyenangkan diri sendiri. Merawat diri dengan pergi ke spa atau salon menjadi keharusan baginya. Selain merawat dan menyayangi diri, hal tersebut dilakukan guna menyenangkan sang suami. Di lain waktu, ia melakoni hobi berenang dan bercocok tanam. rep:nora azizah ed: reiny dwinanda