Mendambakan berat badan yang ideal tentu menjadi impian semua orang. Tak ada satu pun yang ingin memiliki berat badan berlebih atau menjadi kegemukan (obesitas). Memiliki berat badan berlebih, selain mudah lelah ternyata juga rentan terserang penyakit berbahaya layaknya jantung dan obesitas.
Di zaman yang serba modern ini, semakin banyak terobosan baru dalam upaya membantu menurunkan berat badan dengan instan dan mudah, baik melalui obat-obatan maupun makanan. Sayangnya, apabila hal tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi obat diet atau pelangsing tubuh, justru akan menimbulkan berbagai masalah. Seperti terkena penyakit maag, mual, atau keluhan lain akibat respons tubuh terhadap komposisi dari obat-obatan tersebut.
Untuk itu, saat ini semakin banyak beredar cara diet sehat dengan menggunakan makanan alternatif pengganti berbentuk cairan ataupun makanan padat yang rendah lemak. Misalnya, jus buah dan sayur (smoothies). Baru-baru ini nama yang melejit ialah overnight oat.
Menurut spesialis gizi medik Inge Permadi , keberadaan oat sudah dikenal sejak lama sebagai bahan makanan untuk diet sehat. Oat yang biasa diseduh dengan air panas atau susu dalam mangkuk bubur ini, biasa di makan pada pagi hari.
Sebagai sumber karbohidrat sehat yang rendah lemak, oat juga sangat baik untuk mencegah penyakit jantung. Namun, jika berbicara mengenai overnight oats, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menyeduh oat dengan air panas biasa.
"Overnight oats itu tidak menggunakan teknik pemasakan sama sekali. Cara penyiapannya cukup direndam dalam cairan baik susu, air tawar biasa, maupun yoghurt dan dimasukkan ke dalam kulkas selama semalaman. Keesokan hari, oat yang sudah lunak ini bisa disantap bersama dengan topping favorit, seperti potongan buah, kacang-kacangan, dan lainnya," ungkap Inge, kepada Republika di Jakarta, Senin (4/1).
Di dalam oat, lanjut Inge, terkandung zat phytate yang merupakan zat antinutrisi yang dapat mengganggu penyerapan mikronutrisi. Perendaman dalam overnight oats itu dimaksudkan untuk menghilangkan phytate tersebut.
"Menghilangkan phytate bisa juga dilakukan dengan memasak. Jadi, merendam oat semalaman itu sebetulnya hanya sebagai alternatif pengolahan, dan akhirnya menjadi tren yang cukup memikat para pelaku diet sehat untuk menerapkan makanan tersebut setiap harinya," katanya.
Berbicara mengenai diet sehat, Inge mengungkapkan, sebenarnya boleh saja dilakukan. Namun, tetap harus dalam pengawasan dokter, agar tidak terjadi penurunan berat badan yang berlebihan. Jika terjadi penurunan berat badan drastis, bisa menyebabkan orang tersebut kehilangan nutrisi harian yang dibutuhkan.
"Tidak hanya oat, makanan-makanan dalam bentuk cairan atau segala sesuatu yang kalorinya rendah itu biasanya sangat menyehatkan. Biasanya makanan-makanan itu sudah disuplemen oleh berbagai macam zat gizi. Rata-rata makanan tersebut dibuat untuk kebutuhan 2.000 kalori per hari, termasuk serat-serat di dalam oat, sayur, dan buah dalam bentuk liquid (cairan)," ujarnya.
Selain itu, ternyata orang yang melakukan diet sehat harus taat dalam mengatur pola makannya. Apabila orang normal membutuhkan 1.200 kalori per hari, sedianya lengkapi dengan jumlah tersebut dan jangan ditambah porsinya dengan makanan lain.
"Tapi, untuk melakukan diet seperti ini bagi orang yang gemuk harus dilakukan bertahap. Tidak bisa langsung dikurangi secara drastis, karena bisa jadi malah membuat tubuhnya kaget dan menjadi lemas," kata Inge.
Sementara menurut dokter sekaligus pemerhati gaya hidup, Grace Judio Kahl, pelaku diet yang mendambakan penurunan berat badan dengan cepat sebenarnya tidak baik. Karena normalnya dalam dua pekan, berat badan seseorang hanya boleh turun sekitar 1,5 - 2,0 kilogram (kg).
"Penurunan berat badan secara drastis pada awal diet memang wajar, karena yang terbuang rata-rata hanya cairan di dalam tubuh. Tapi, setelahnya rata-rata hanya boleh turun tidak lebih dari dua kilogram per minggu. Untuk itu, penerapan pola diet dan asupan nutrisi harus diimbangi dengan baik, tentunya dibarengi pula dengan olahraga," katanya.
Vitamin, protein, dan sedikit lemak di dalam makanan diet berupa cairan ataupun oat harus pula mencukupi kebutuhan lemak serta karbohidrat harian sebesar 15 persen. Apabila hanya mengambil sumber energi dari protein dikhawatirkan akan memberatkan kerja ginjal. "Bukan berarti lemak tidak boleh dikonsumsi, tetapi lemak lebih baik dibatasi tak kurang dari 30 persen."
Secara keseluruhan, menurut Grace, diet sehat memiliki banyak keuntungan. Di antaranya, agar mendapatkan tubuh ideal, menyehatkan metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menyehatkan organ-organ tubuh.
Namun, sekali lagi penerapannya harus dilakukan dengan benar dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Tujuannya tak lain agar tidak mengganggu kerja organ tubuh yang sesungguhnya. n ed: dewi mardiani