REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - PT Pertamina memutuskan untuk menambah pasokan liquid petroleum gas (LPG/elpiji) tabung tiga kilogram akibat kelangkaan gas subsidi tersebut di masyarakat. Di Solo, Jawa Tengah, Pertamina bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) memasok gas tiga kilogram melalui kegiatan operasi pasar langsung kepada masyarakat.
Operasi pasar dilakukan untuk memotong mata rantai distribusi sekaligus menekan lonjakan harga gas tiga kilogram yang sudah di atas normal. “Sudah dua hari kami operasi pasar dan sudah ada 560 tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang kita salurkan langsung ke warga,” kata Sekretaris Hiswana Migas Solo Andi Firman di Solo, Jumat (17/5).
Menurut Andi, salah satu titik kegiatan operasi pasar adalah Kelurahan Gandekan. Di lokasi itu, Pertamina menerjunkan satu unit mobil bak terbuka dengan kapasitas 216 tabung elpiji tiga kilogram.
Dia menambahkan, operasi pasar digelar guna merespons keluhan masyarakat atas tak terpenuhinya kebutuhan bahan bakar gas dalam beberapa hari terakhir. Meskipun sebenarnya Pertamina telah menambah pasokan hingga seratus persen dari alokasi harian pada Selasa (14/5) dan Rabu (15/5) lalu. Dalam operasi pasar gas elpiji tiga kilogram itu, warga hanya diperbolehkan membeli satu tabung gas. “Harganya Rp 14 ribu per tabung,” ujar Andi.
External Relation Pertamina Pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Heppy Wulansari menerangkan, total elpiji yang dialokasikan untuk wilayah Solo Raya selama dua hari, Jumat (17/5) sampai Sabtu (18/5), adalah 123.560 tabung.
Sebelumnya, kata Heppy, Pertamina juga sudah menambah 180 ribu tabung selama dua hari, yaitu Selasa (14/5) dan Rabu (15/5). Heppy berharap, penambahan bisa mengatasi lonjakan kebutuhan konsumen sekaligus menstabilkan harga gas tabung tiga kilogram di pasar.
Selain di Solo, Pertamina juga menambah pasokan elpiji di Sumatra Selatan. Pengawas Hubungan Eksternal PT Pertamina (Persero) Pemasaran dan Operasi Region II Sumatra bagian Selatan, Roberth MV, menyatakan, penambahan mencapai 24 persen dari pasokan reguler.
Pasokan yang dilakukan dengan cara operasi pasar langsung tersebut melibatkan 98 agen dengan penyaluran sebanyak 109.760 tabung per hari. “Operasi pasar dilaksanakan mulai 15 Mei 2013 sampai dengan kondisi normal,” kata Roberth.
Manajer Elpiji Region II R Zulfikar menerangkan, kuota elpiji tiga kilogram untuk wilayah Provinsi Sumatra Selatan yang ditetapkan pemerintah pusat tahun ini adalah 133.614 metrik ton (MT). Menurut Zulfikar, kini sudah terjadi over kuota rata-rata pemakaian per bulannya. “Jadi memang permintaannya bertambah.”
Mengenai dugaan adanya penyimpangan distribusi, Pertamina tidak mengetahui titik-titik yang menjadi tempat rawan penimbunan elpiji volume tiga kilogram. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir menyatakan, Pertaminan pasti sudah melaporkan ke polisi apabila mengetahui ada oknum yang menimbun gas tiga kilogram.
Gunakan arang
Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, sejumlah warga mulai beralih menggunakan kayu bakar dan arang untuk memasak lantaran kesulitan mendapatkan gas tiga kilogram. “Sudah sebulan di desa kami sulit dapat gas isi tiga kilogram, jadi terpaksa kami pakai kayu bakar atau arang,” kata Tumirem, warga Desa Harapan Jaya, Kapubaten Pesawaran. Menurut Tumirem, kesulitan mendapatkan gas isi tiga kilogram tidak hanya dirasakan warga di desanya, tetapi juga dialami warga desa tetangga.
Siti (62 tahun), warga Bandar lampung, sebenarnya juga mencoba mencari minyak tanah untuk menggantikan gas. Namun, sama halnya dengan gas, minyak tanah juga sulit didapat. Pantauan Antara, sejumlah warga di Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Waydadi Bandar Lampung terlihat berbondong-bondong keluar rumah berkeliling mencari gas isi tiga kilogram.
Gas masih sulit ditemukan kendati Pertamina sudah menggelar operasi pasar dan menggelontorkan 54.320 tabung gas di seluruh Lampung. Akibatnya, di beberapa tempat, harga gas tiga kilogram di Lampung sudah menyentuh Rp 30 ribu per tabung.n edy setiyoko/rr laeny sulistyawati/c74/antara ed: eh ismail
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.