Selasa 25 Jun 2013 01:43 WIB

Swasta tak Minat Investasi

Red: Zaky Al Hamzah
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Investor swasta kurang berminat menanamkan modalnya di Indonesia. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan alasan kurangnya minat swasta berinvestasi lantaran swasta membutuhkan modal yang besar untuk pembiayaan infrastruktur.

“Kemampuan APBN dalam pembiayaan infrastruktur terbatas,” kata Bambang dalam diskusi bertema “Dukungan dan Sinergi Kebijakan Antarkementerian dalam Tahapan Pembangunan Industri Nasional”, di Jakarta, Senin (24/6).

Bambang melanjutkan, investasi di Indonesia memang memiliki risiko tinggi dengan imbal hasil investasi yang rendah. Karena itu, Indonesia membutuhkan sovereign wealth fund (SWF) sebagai alternatif sumber pembiayaan. SWF akan menjadi kendaraan finansial milik negara yang memiliki atau mengatur dana publik serta menginvestasikannya ke aset-aset yang luas dan beragam. SWF ibarat tabungan negara yang diinvestasikan untuk tujuan investasi. “SWF memiliki fungsi stabilisasi, investasi, dan tabungan,” tuturnya.

Adapun sumber dana SWF, kata Bambang, berasal hasil sumber daya yang tidak dapat diperbarui, seperti minyak dan gas, serta dana berupa aset keuangan, seperti saham, obligasi, properti, logam mulia, dan instrumen keuangan.