REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kemenangan DC United dalam kompetisi Major League Soccer (MLS) pekan lalu menular ke ajang US Open Cup. Tim berjuluk the Black and Red memastikan satu tempat pada semifinal US Open Cup seusai menaklukkan New England Revolution dengan skor 3-1 di Stadion Maryland SoccerPlex, Kamis (27/6) pagi WIB.
Ada perubahan cukup drastis yang dilakukan pelatih Ben Olsen pada laga kali ini. Olsen melakukan eksperimen menerapkan formasi 4-4-2. Olsen sejatinya merupakan penganut skema 4-2-3-1. Ia memasang duet Dwayne De Rosario dan Chris Pontius di depan. Ini menjadi duet pertama De Rosario dan Pontius pada musim ini.
Taktik Olsen ini berbuah manis. Duet De Rosario dan Pontius terbukti ampuh merepotkan barisan pertahanan lawan. DC United sudah unggul 1-0 pada babak pertama melalui gol Pontius pada menit ke-44.
New England Revolution sempat menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-52 melalui gol tendangan bebas Juan Carlos Toja. Namun, DC United bereaksi dengan cepat untuk membalikkan kedudukan lewat gol sundulan De Rosario pada menit ke-69.
Gol yang berawal dari tendangan sudut itu menjadi salah satu bukti kekompakan De Rosario dan Pontius. Sebelum mencetak gol, De Rosario lebih dulu menghampiri Pontius yang bertugas mengeksekusi tendangan sudut untuk memberikan bola kepadanya.
“Dia meminta saya untuk memberikan bola kepadanya sebelum gol tersebut. Saya memang yakin dia andal dalam urusan itu (duel udara),” ungkap Pontius seperti dilansir laman resmi klub. DC United kemudian memastikan kemenangan menjadi 3-1 melalui gol penutup Lionard Pajoy pada menit ke-83 melalui penalti.
Olsen memberi pujian khusus kepada De Rosario dan Pontius. “Duet mereka luar biasa. Permainan DC United semakin bagus dalam hal serangan dan kreativitas permainan,” kata Olsen.
Kendati demikian, Olsen tak melupakan pemain lainnya. Ia mengatakan, keberhasilan melaju ke semifinal ini merupakan buah kerja keras semua pemain. Hasil positif ini dinilai Olsen semakin meningkatkan moral dan kepercayaan diri para pemain dalam kompetisi MLS. Saat ini, DC United masih terpuruk di dasar klasemen Wilayah Timur MLS.
De Rosario yang biasa beroperasi sebagai striker atau gelandang serang mengaku sangat senang diduetkan dengan Pontius sebagai striker kembar. Ia memuji Pontius sebagai pemain tajam dan mampu membaca permainan dengan baik. “Ini adalah pertama kalinya. Kerja sama kami sangat bagus,” ujarnya.
Pada semifinal, klub yang dimiliki pengusaha asal Indonesia Erick Thohir ini akan bertemu dengan Chicago Fire. Chicago melaju ke empat besar seusai menaklukkan Orlando City dengan skor telak 5-1. Laga semifinal akan digelar pada 7 Agustus.
DC United sudah dua kali menjadi juara US Open Cup. Yakni, pada 1998 dan 2000. Melihat performa DC United yang positif dalam beberapa laga terakhir, De Rosario yakin rekan-rekannya bisa mempersembahkan gelar ketiga. “Kami harus terus maju dan memanfaatkan momentum ini,” ujar dia menegaskan. n satria k yudha ed: israr itah
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.